Gelar Rapat Terbatas, Jokowi Singgung Masalah Sengketa Lahan

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, bersama Menteri BUMN, Eric Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, Gubernur NTT Viktor B Laiskodat dan Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula, saat meresmikan kawasan Marina Terpadu di Labuan Bajo, Senin (20/01/2020).

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri sebelum meninjau beberapa proyek pembangunan nasional yang ada di Labuan Bajo, Senin (20/01/2020). Selain menteri, rapat juga dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula.

Adapun menteri yang hadir mendengarkan pengarahan Presiden yakni Menteri BUMN Eric Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Bacaan Lainnya

Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa permasalahan yang bisa menjadi penghambat tumbuh kembangnya pembangunan yang ada di Labuan Bajo. Baik itu dari sisi infrastruktur maupun bagi industri pariwisata, yang telah didapuk menjadi leading sektor di daerah ini.

Salah satu penghambat yang disampaikan oleh Presiden Jokowi yakni permasalahan sengketa lahan yang belakangan ini marak terjadi di Labuan Bajo khususnya, dan di Kabupaten Manggarai Barat umumnya.

Presiden Jokowi menjelaskan, salah satu alasan kurangnya minat para investor untuk menanamkan modalnya di Labuan Bajo dikarenakan masih banyaknya permasalahan sengketa kepemilikan lahan sehingga menjadi perhatian serius bagi para investor.

“Saya juga mencatat, mungkin ini untuk Pak Gubernur dan Pak Bupati mengenai masih banyaknya tanah sengketa yang ada di sini. Ini tolong jadi catatan. Karena ini juga menjadi perhatian dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di sini. Betul-betul diselaraskan dengan hukum adat yang ada dengan hukum positif yang kita miliki,” pesan presiden.

Selain menyinggung masalah sengketa lahan, Jokowi juga menyinggung masalah sampah yang ada di Labuan Bajo, baik itu di darat maupun di laut. Jokowi pun mengajak semua pihak untuk ikut terlibat menangani masalah sampah ini.

“Yang berikut masalah sampah, baik yang ada di darat maupun di laut. Mungkin perlu kita acarakan satu gerakan, yakni nanti dari LHK, untuk pembersihan sampah di dalam laut, dan karang yang mana mendapatkan keluhan dari orang-orang yang datang ke sini untuk diving. Meskipun ini belum banyak, tapi harus mulai kita bersihkan sebelum menjadi jumlah yang sangat banyak. Di darat juga, Saya minta Kementerian PU dan KLHK untuk menyiapkan sebuah infrastruktur pembuangan sampah, baik itu berupa insinerator atau berupa sistem lainnya, tapi Saya harap segera diselesaikan,” tegasnya.

Terakhir, Jokowi menyinggung soal ketersediaan air baku yang sering menjadi permasalahan di Labuan Bajo.

“Yang terakhir, yang berkaitan dengan air baku. Saya minta Menteri PU menyiapkan tambahan untuk air baku, karena ini juga menjadi salah satu keluhan yang Saya dengar dari para pemilik hotel yang ada di sini,” kata Jokowi.

Sebelum mengakhiri rapat terbatas tersebut, Jokowi juga menginstruksikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, agar segera melakukan promosi besar-besaran, Setelah semua Pembangunan Nasional selesai dilakukan, yakni pada akhir tahun 2020. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.