Gawat!! Selama Corona, Kasus Narkoba di Bali Meningkat

Pemusnahan barang bukti narkoba di Mapolda Bali, Senin (28/12/2020).

DENPASAR | patrolipost.com – Jumlah kasus narkoba di Bali mengalami peningkatan selama tahun 2020 yang merupakan tahun pandemik Covid – 19. Hal ini tergambar dari hasil tangkapan anggota Direktorat Reserse Narkoba (Dit Res Narkoba) Polda Bali yakni 768 kasus tindak pidana narkoba periode Januari hingga Desember 2020 ini.

Pengungkapan tersangka narkoba oleh anggota Dit Resnarkoba Polda Bali rentang Januari hingga Desember 2020 sebanyak 927 orang tersanga dari 768 kasus narkoba di wilayah Pulau Bali. Dari jumlah tersebut, diketahui 867 orang merupakan tersangka laki-laki dan 60 orang merupakan perempuan. Sebanyak 371 orang mengantongi identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) Provinsi Bali, 527 orang ber-KTP luar Bali dan 29 orang merupakan warga negara asing.

Bacaan Lainnya

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan, tren penggunaan narkoba di Provinsi Bali meningkat di tahun 2020 ini. Dimana ada selisih 200-an kasus dibandingkan ungkapan kasus pada tahun 2019.

“Memang tahun ini sekitar 700 kasus. Di mana tahun lalu sekitar 500 kasus. Berarti kan ada peningkatan sekitar 200-an kasus, ya. Mungkin masa pandemi ini, banyak orang di rumah dan tidak berkegiatan akhirnya pelariannya ke masalah narkoba,” ujarnya, saat pemusnahan barang bukti narkoba di Mapolda Bali, Senin (28/12/2020).

Sementara itu barang bukti yang berhasil diamankan, diantaranya sabu, ganja, hasish, cocaine, ekstasi, tembakau gorilla, senjata api, amunisi dan uang. Dari sejumlah jenis barang bukti tindak pidana narkoba tersebut, dominasi tiga besar barang bukti berupa ganja 17.089,44 gram, sabu 5.721,38 gram dan obat-obatan 41.370,04 butir.

“Untuk barang bukti paling banyak sabu. Itu masih menempati pertamalah penggunaan itu,” ungkapnya.

Sementara itu mengantisipasi peredaran dan pesta narkoba di pergantian tahun, jenderal bintang dua kelahiran Jakarta ini menyampaikan telah menempatkan anggotanya di sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba. Diantaranya di tempat pariwisata dan tempat hiburan.

“Kami tempatkan juga anggota-anggota di tempat yang memang rawan masalah narkoba,” tandasnya. (007)

Pos terkait