Duh, Hari Pertama 12 Orang Reaktif Dirapid Test di Mengwi

Warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Mengwi saat menjalani rapid test massal, Kamis (21/5/2020).

MANGUPURA | patrolipost.com – Warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung menjalani rapid test massal, Kamis (21/5/2020). Rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung ini manargetkan sekitar 1.200 orang.

Untuk sementara dari 314 warga yang sudah dirapid test sebanyak 12 warga dinyatakan reaktif atau positif versi rapid test. Mereka pun langsung di karantina sambil menunggu hasil Swab.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya wilayahnya ini sudah masuk transmisi lokal dengan terkonfirmasi 5 warga positif Covid-19. Dimana dua orang masih dalam perawatan dan tiga orang dinyatakan sembuh.

Untuk mendukung rapid test massal ini, Diskes Badung sendiri menyiapkan tiga pos sebagai tempat pemeriksaan, yakni Pos Wantilan Pura Puseh, Pos Wantilan Pura Dalem dan Pos Pura Prajapati di Setra. Petugas yang dikerahkan sebanyak 60 orang dengan total alat rapid sekitar 1200 – 1500 pcs.

Dari 314 warga yang hadir dirapid test sebanyak 12 orang dengan hasil reaktif. Mereka pun langsung dikarantina sambil menunggu hasil Swab.

“Untuk hari pertama yang hadir (rapid test) sebanyak 314 orang. Nah dari 314 itu ditemukan 12 orang yang reaktif,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Nyoman Gunarta disela-sela kegiatan.

Karena rapid test reaktif 12 warga ini langsung diantar ke rumah singgah untuk menjalani karantina sambil menunggu hasil Swab.

“Jadi 12 warga ini akan dilakukan swab di RSD Mangusada, dan sementara langsung dikarantina dulu di rumah singgah,” ujarnya.

Untuk memastikan bahwa 12 warga ini tidak terjangkit Covid-19, pihaknya akan melakukan Swab sebanyak kali.  “Sekarang langsung kami tes swab, dan hasilnya besok baru bisa ditentukan. Begitu juga besok pagi langsung kami lakukan tes Swab di rumah singgah,” katanya.

Lebih lanjut dr Gunarta menambahkan bahwa rapid test di Banjar Sayan Baleran, Werdi Buawana ini memang dilakukan secara khusus. Sebab, sebelumnya sudah terjadi transmisi lokal.

“Kami melaksanakan rapid test ini untuk meminimalisir penyebaran transmisi lokal yang ada. Karena sebelumnya ada warga yang positif dengan penularan transmisi lokal,” terangnya.

Dari target 1.200 warga kok baru sedikit yang rapid test? Ditanya begitu mantan Dirut RSD Mangusada ini mengaku akan melakukan rapid test gelombang kedua untuk menyasar warga yang belum dirapid.

Pihaknya pun berharap walau masih sedikit yang ikut, masyarakat dapat menyadari bahwa pelaksanaan rapid ini adalah usaha dini untuk mencegah transmisi local. “Kami akan lakukan rapid test kedua. Untuk jadwal tentu sesuai keinginan warga,” tegasnya.

Sementara terkait terjadinya transmisi lokal dengan 5 kasus positif. Dr Gunarta menyebut dari 5 tersebut sebanyak 3 orang sudah dinyatakan sembuh dan dua lagi masih dalam perawatan. Keduanya masing-masing dirawat di RS PTN Udayana dan di RS Sanglah.

“Yang tiga itu dinyatakan sembuh karena dua kali pemeriksaan Swab hasilnya negatif. Dan mereka sudah diperbolehkan pulang, namun tetap harus isolasi mandiri di rumah,” tukasnya. (634)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.