Duet Maut Tamba-Ipat Bakal Jadi Bola Panas Pilkada Jembrana

I Nengah Tamba bersama I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) bersama Ketua DPD Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jembrana 2020 mendatang diperkirakan bakal jadi “Pilkada Neraka” lantaran munculnya duet maut I Nengah Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna atau kerap dipanggil Ipat. Hal itu terlihat usai keduanya menghadap Ketua DPD Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry, Senin (8/6/2020) di Denpasar. Seperti diketahui Ipat yang tidak lain putra pertama dari I Gede Winasa yang pernah menjabat sebagai Bupati Jembrana sepuluh tahun silam.

Majunya duet Tamba-Ipat dalam Pilkada 2020 semata-mata untuk membuat suatu perubahan di Bumi Mekepung yang selama 10 tahun terakhir dianggap oleh masyarakat Jembrana tidak ada kemajuan sama sekali.

“Kita berangkat dari suara masyarakat yang ada di Jembrana. Mereka menginginkan suatu perubahan besar di Jembrana,” ucap Tamba, politisi Partai Demokrat yang asli Jembrana ini.

Tamba beranggapan calon yang diusung koalisi 9 partai ini, bukanlah calon abal-abal akan tetapi memang calon yang telah melalui suatu proses yang menginginkan adanya perubahan yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.

“Survei sudah kita lakukan, bukti sudah ada bahkan perjalanan dalam kondisi Covid-19 juga sudah kita lalui bersama para relawan. Intinya proses sudah kita lakukan,” ucap Tamba yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali periode 2014-2019.

Selaku politikus Tamba juga berpandangan dalam memilih bakal calon wakil bupati pendamping dirinya sebagai bakal calon Bupati Jembrana, memiliki alasan tersendiri seperti bibit, bobot dan bebet disamping juga indikator lainnya.

“Saudara Ipat ini kan jelas latar belakangnya, rekam jejaknya juga jelas, apalagi diusung partai besar (Golkar, red), jelas jadi pertimbangan tersendiri,” tukasnya.

Sedangkan Ipat dalam kesempatan ini telah menyatakan kesiapan dirinya untuk maju di Pilkada Jembrana berpasangan dengan Tamba. Hal itu ditunjukkan dengan kesiapan dirinya melepas statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas PUPR Kota Kediri, Jawa Timur.

“Selain pulang kampung, ini juga bagian dari pengabdian saya sebagai bagian masyarakat Jembrana yang menyadari betul artinya sebuah perubahan,” katanya sembari berujar, keputusan dirinya melepas statusnya sebagai ASN telah melalui kesepakatan keluarga besarnya, bahkan dirinya juga telah menandatangani kesepakatan untuk melepas profesinya selaku ASN.

“Kita sudah pahami resikonya, namun dalam setiap perjuangan mesti ada pengorbanan,” ucapnya diplomatis.

Kehadiran dinasti Winasa dalam ajang Pilkada Jembrana rupanya disambut baik segenap jajaran pengurus DPD Golkar Provinsi Bali. Apalagi berbagai kesiapan sudah dilakukan oleh kedua bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati di Pilkada Jembrana.

“Kita sambut baik niat keduanya untuk maju di Pilkada Jembrana, apalagi mereka juga sudah melakukan persiapan-persiapan,” ujar Ketua DPD Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry.

Ia juga sependapat jika majunya kedua calon tersebut ingin membuat suatu perubahan dan mengembalikan kejayaan Jembrana seperti dulu.

“Jembrana pernah menjadi acuan nasional dalam segi pembangunanya, ini yang akan kita angkat kembali. Dan ini jawaban atas kerinduan masyarakat Jembrana yang menginginkan suatu perubahan ke arah yang lebih baik,” tutup Sugawa Korry yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali. (182)

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.