Di Tengah Pandemi Covid-19, Bayi Kembar Tiga Lahir di RSUP Sanglah

Kepala Ruang Vk IGD RSUP Sanglah, Ni Wayan Murniati (kiri) dan Ni Luh Putu Korniati (22) beserta tiga bayi kembarnya di RSUP Sanglah (kanan).

DENPASAR | patrolipost.com – Bayi kembar tiga (Triplet) yang lahir di RSUP Sanglah pada Rabu (2/9/2020), dalam kondisi stabil dan masih dalam perawatan di ruang Cempaka. Ketiga bayi berjenis kelamin perempuan ini lahir dari rahim Ni Luh Putu Korniati (22), asal Petang, Badung.

Kepala Ruang Vk IGD RSUP Sanglah, Ni Wayan Murniati, ditemui Kamis (3/9/2020) menjelaskan, kondisi ibu dan ketiga bayinya sehat dan stabil. Pihak RSUP Sanglah melayani pasien bersalin dengan sangat baik, cepat dan sigap.

Bacaan Lainnya

“Kondisi stabil, saat ini bayi sudah rawat gabung dengan ibu di ruang Cempaka Obstetri,” ujar Murniati.

Murniati mengatakan, ketiga bayi anak dari pasangan I Made Umum (31) dan  Ni Luh Putu Korniati (22) asal Petang Badung ini lahir melalui sectio caesaria (SC) atau operasi sesar. Pesalinan dilakukan secara SC karena pasien sudah mengalami pecah ketuban dan bayi  kedua dan ketiga dalam posisi lintang.

Lebih lanjut Murniati menuturkan, pasien datang ke IGD Kebidanan RSUP Sanglah pada pukul 01.40 Wita dengan keluhan keluar air ketuban pada Rabu, 2 September 2020 kemarin. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dr Obgyn dan diketahui terdapat bayi kembar Triplet dengan posisi bayi pertama letak kepala, bayi kedua dan ketiga letak lintang.

“Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan pembukaan 8 cm dan ketuban sudah pecah, sehingga dilakukan operasi segera tanpa menunggu hasil rapid test,” jelasnya.

Sementara selama pandemi Covid-19, setiap ibu hamil yang akan bersalin wajib melakukan pemeriksaan rapid test. Namun pada kasus Triplet kali ini, pihak bidan RSUP Sanglah melakukan tindakan SC tanpa menunggu hasil rapid test. Hal tersebut dilakukan karena kegawatdaruratan obstetric. Sehingga pada pukul 03.51 Wita, ketiga bayi lahir stabil berjenis kelamin perempuan dengan berat bayi masing-masing, 1.900 gram, 1.950 gram dan 2.050 gram.

“Setelah selesai penanganan, jika hasil test rapidnya reaktif, maka pasien akan dilakukan pemeriksaan swab di ruang perawatan. Untuk penanganan pasien ini, kami melibatkan beberapa dokter, yaitu dr Obgyn, dr Anaestesi, dr Anak, dr Paru dan sejawat bidan yang bertugas di ruang Kebidanan IGD,” papar Murniati.

Sedangkan dalam menangani proses bersalin tidak ditemukan kendala yang berarti. Menurutnya, kendala dapat diatasi lantaran managemen RSUP Sanglah sudah memfasilitasi dan menyiapkan APD Level 3 yang sesuai standar.

“Kami sebagai bidan sangat bangga ikut terlibat dalam proses kelahiran bayi kembar tiga yang lahir dalam keadaan sehat dan bisa segera rawat gabung dengan ibunya. Dimana kasus ini sangat jarang kami temukan di lapangan,” imbuhnya.

Selama periode tahun 2020, RSUP Sanglah telah menangani kasus Triplet sebanyak 2 kali.

Ibu ketiga bayi Triplet, Ni Luh Putu Korniati (22) menceritakan bahwa tidak menduga akan memiliki tiga bayi dan sempat merasakan takut akan risiko yang menimpa kondisi bayinya tersebut. Korniati mengucapkan banyak terima kasih kepada RSUP Sanglah karena telah memberikan pelayanan terbaik dan sigap.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak di RSUP Sanglah yang sudah melayani kami dengan sangat baik di pagi buta. Saya bersyukur bersalin di RSUP Sanglah karena diberikan pelayanan dengan baik dan penangannya cepat dan tangkas,” pungkasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.