Dewan Komisaris Minta Ricuh Sky Garden Diselesaikan di Internal

KUTA | patrolipost.com – Pengancaman yang dialami pensiunan jenderal yang juga Direktur Sky Garden, H Suwarno, oleh sejumlah orang tak dikenal, Kamis (08/08/2019) lalu, membuat salah satu pemilik saham terbesar di tempat hiburan malam itu angkat bicara.

Dewan Komisaris Sky Garden, AA Ngurah Agung, mengatakan, kasus penodongan yang katanya terjadi di tempat hiburan tersebut adalah fitnah dan tidak ada peristiwa seperti itu. Dia mengklarifikasi, ada beberapa fakta di lapangan tidak benar adanya.

Ngurah Agung menduga, ada sejumlah pihak yang mencoba untuk membuat suasana Sky Garden tidak kondusif. Anehnya, orang yang dilaporkan adalah Titian Wilaras dkk yang tak lain adalah pemilik saham hampir 66 persen di tempat hiburan di Jalan Legian itu.
Menurutnya, dalam peristiwa keributan yang terjadi beberapa waktu lalu itu, tidak ada penodongan pistol seperti yang dilaporkan H Suwarno. Keributan yang terjadi di Sky Garden itu akan diselesaikan secara internal dan ia berharap ada titik temu.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi dan klarifikasi terhadap Suwarno. “Nanti akan ada evaluasi dan klarifikasi terhadap Suwarno. Terkesan aneh, seakan dibenturkan antara pemilik dan direktur. Biarkan kami selesaikan secara internal,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, terjadi kericuhan tempat hiburan malam Sky Garden, Kamis (08/08/2019) lalu. Direktur Sky Garden, H Suwarno, diancam ditembak di kepala oleh sejumlah orang tak dikenal. Bahkan, kabarnya ada pengambilan uang senilai Rp 180 juta.
Setelah kejadian, korban melaporkan pelakunya yakni Titian Wilaras, Pamela Wilaras dan Anne ke Polsek Kuta. Berdasarkan keterangan kuasa hukum Suwarno, Muhamad Rifan SH, ancaman ini berlangsung saat kliennya berada di lantai II night club Sky Garden.
Korban didatangi tiga terlapor dengan membawa 20 pria bertubuh kekar. “Para pelaku mengancam direktur untuk menyerahkan kunci brankas dan KTP. Kalau tidak menyerahkan kepala dilubangi. Setelah mendapatkan kunci, mereka membuka brankas,” ujar Rifan.
Saat kejadian, jelas Rifan, pelaku atas nama Pamela Wilaras dan Anne meminta seorang kasir untuk membuka brankas dan mengosongkan isinya. Uang dimasukkan ke dalam kresek warna hitam diserahkan Pamela dan Anne kepada oknum bernama Titian Wilaras.
Selain mengancam, mengambil uang ratusan juta di brankas, para pelaku juga menganiaya staff Sky Garden, yakni Sadewa dan Steave hingga babak belur dan berdarah. Korban Sadewa mengalami gigi rontok. Kasus ini dilaporkan korban ke Polsek Kuta.
Atas kejadian ini, sebuyah ormas bernama Markus sudah diamankan. Kanitreskrim Polsek Kuta, Iptu Putu Ika Prabawa, mengatakan, pelaku penganiayaan sudah diamankan oleh pihaknya. “Untuk laporan pencurian masih kami selidiki,” pungkasnya. (vtr)

Pos terkait