Desa di Labuan Bajo Jadi Pilot Project Mesin Pengelolaan Air dari Udara

Suasana penandatanganan MoU Kerjasama Penyediaan Mesin “Manna Generation Water” dan Program “Clean Drinking Water Impact Investing Model” di Kantor BOPLBF, Senin (9/2/2020).

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Dalam Rangka menjawab satu dari tujuh arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait Pengadaan Air Baku untuk menunjang Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) bersama PT Astana Manna Indonesia dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Batu Cermin menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kerjasama Penyediaan Mesin “Manna Generation Water” dan Program “Clean Drinking Water Impact Investing Model”, di Kantor BOPLBF, Senin (09/02/2020).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina, Direktur Utama PT Astana Manna Indonesia, Hanzela Calista Kusumamenggala, Ketua BUMDes Batu Cermin, Agustinus Jik.

Bacaan Lainnya

Mewakili Setda Mabar, Asisten II Kabupaten Manggarai Barat, Martinus Ban hadir sebagai saksi penandatanganan MoU yang menandai dimulainya kerjasama pengadaan mesin air berteknologi udara tersebut.

Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina dalam sambutannya mengatakan, kerjasama ini merupakan salah satu langkah BOPLBF untuk mendukung perekonomian desa terutama menggerakan Bumdes untuk menjalankan program ini.

“Pertama, saya berterima kasih kepada PT Astana Manna Indonesia yang telah memberikan mesin pengelolaan udara menjadi air, yang kami yakini merupakan salah satu cara meningkatkan perekonomian desa, terutama karena dengan kondisi Labuan Bajo yang sangat membutuhkan inovasi pengadaan air bersih. Dan ini merupakan upaya inovasi teknologi yang coba kami tawarkan, yaitu menghasilkan air yang dikondensasi dari udara,” ungkap Shana.

Shana juga berharap, melalui berbagai kolaborasi pentahelix di Kabupaten Manggarai Barat, dapat bersama-sama mendorong penguatan ekonomi desa dengan memanfaatkan momentum penandatanganan MoU ini.

“Kami membutuhkan komitmen seluruh pihak untuk berkolaborasi mewujudkan harapan kita bersama, dimulai dari desa. BOPLBF juga akan terus mendampingi hingga 3 tahun ke depan sesuai dengan perjanjian kerjasama ini. Harapannya setelah itu BUMDes dapat berjalan secara mandiri,” tutupnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Astana Manna Indonesia, Hanzela Calista Kusumamenggala mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada pihaknya untuk menjalankan program pengelolaan air bersih.

“Terima kasih semua pihak yang telah menerima kami di sini, semoga bantuan mesin pengelolaan air dari udara dari kami dapat memberikan manfaat bagi Labuan Bajo, khususnya di Desa Batu Cermin. Program ini akan dilakukan selama tiga tahun ke depan. Jadi saya harap dan mohon bantuan dari semua pihak untuk keberlangsungan program ini,” ungkap Hanzela.

Selain itu, Kepala Bumdes Batu Cermin, Agustinus Jik, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada pihak-pihak yang telah mempercayakan desa Batu Cermin sebagai pilot project (percontohan) inovasi teknologi mesin pengelolaan air bersih melalui kondensasi udara tersebut.

“Kami berterima kasih kepada BOPLBF dan PT. Manna yang telah mempercayakan desa Batu Cermin sebagai pilot project program inovasi ini. Ini merupakan langkah luar biasa. Mungkin bagi kami sebagian masyarakat desa Batu Cermin masih awam dan sangat membutuhkan pendampingan, namun kami berkomitmen menjadikan desa Batu Cermin sebagai Desa percontohan yang baik,”terang Agustinus.

Mewakili Setda Kabupaten Manggarai Barat, Martin Ban, Asisten 2 Bidang Pembangunan Kabupaten Manggarai Barat, berharap BUMDes Batu Cermin dapat memanfaatkan teknologi mesin kondensator ini semaksimal mungkin, khususnya untuk mendukung kebutuhan industri pariwisata di Labuan Bajo.

Penandatanganan MoU antara BOPLBF bersama PT Astana Manna Indonesia, dan BUMDes Batu Cermin ini diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan pelaku wisata di desa untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi dan sekaligus sebagai upaya mewujudkan pembangunan perekonomian yang dimulai dari desa. (334)

Pos terkait