Desa Banyupoh Buleleng Disapu Banjir Bandang, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah

banjir
Banjir Bandang di Desa Banyupoh akibat luapan sungai di desa tersebut pada Sabtu (11/02/2023) (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Cuaca ekstrem disertai hujan lebat belakangan menyebabkan banjir bandang di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Tak hanya itu, di sejumlah tempat rumah-rumah warga juga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng melaporkan akibat intensitas hujan cukup tinggi sejak empat hari belakangan menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa tempat. Seperti banjir bandang di Desa Banyupoh, Sabtu (11/02/2023) sore, sungai Banyupoh meluap akibat tidak mampu menampung luapan air dari hulu.

Bacaan Lainnya

Dengan membawa material kayu dan lumpur, banjir bandang itu menyapu puluhan rumah warga yang mendiami bantaran sungai. Tiga warga dusun yakni Banjar Dinas Kerta Kawat, Banjar Dinas Melanting dan Banjar Dinas Geria tergenang Sebagian, warganya terpaksa mengungsi sementara ke tempat lebih aman.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan akibat banjir tersebut sebagian warga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Dari rumah rusak hingga hewan ternak terbawa arus derasnya banjir bandang.

“Akibat banjir bandang di Desa Banyupoh, diperkirakan beberapa rumah warga rusak, ternak hanyut, kebun anggur, bibit padi juga ikut hanyut hingga pipa air bersih milik warga juga ikut tersapu,” terang Ariadi Pribadi, Minggu (12/2/2023).

Menurut Ariadi Pribadi berdasar keterangan dari Kepala Desa Banyupoh Ketut Bijaksana, kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir bandang tersebut beragam dan merata. Tercatat sebanyak 68 KK menjadi korban akibat banjir tersebut. Dari kerusakan pelinggih hingga bangunan dapur serta perlatan rumah tangga termasuk pakaian milik warga ikut tersapu banjir.

”Namun tidak ada laporan korban luka maupun jiwa dalam peristiwa itu. Untuk smentara seluruh korban sudah didata termasuk diberikan bantuan dasar,” imbuh Ariadi Pribadi.

Sementara itu, Kapolsek Gerokgak Kompol Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan, pihaknya dengan sejumlah anggota bekerjasama dengan semua pihak telah melakukan langkah-langkah persuasive untuk menanggulangi kondisi pasca banjir. Diantaranya memastikan keamanan warga termasuk melakukan pendataan akibat kerusakan pasca banjir bandang.

“Ada warga yang kehilangan sebagian rumahnya tersapu banjir. Peralatan dapur dan sebagian perlengakapan pakaian ikut hanyut,” ujarnya.

Menurutnya, banjir bandang yang menyebabkan warga di tiga dusun ikut terdampak menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Dari data yang dihimpun, kata Kompol Sudarsana, diperkirakan kerugian yang ditimbulkan senilai ratusan juta rupiah.

“Dari kehilangan ternak, kerusakan rumah, kebun anggur hingga kerusakan jaringan pipa  total kerugian sementara dampak dari bencana alam yang terjadi di desa Banyupoh diestimasi Rp. 366.400.000. Itu baru data sementara,” imbuhnya.

Untuk membantu meringankan beban warga, Kompol Sudarsana sempat memberikan bantuan berupa pakaian dan perlengkapan sekolah kepada Kadek Mariani (8) yang merupakan siswi SDN Banyupoh.

”Dari laporan seluruh perlengkapan sekolahnya hanyut karena itu kami berinsiatif memberikan bantuan,” ucapnya.

Sementara itu, sejumlah wilayah di Kota Singaraja, hingga Sabtu (11/02/2023) sampai pukul 02.41 Wita masih terendam banjir meski hujan lebat yang menguyur wilayah Buleleng telah mereda. Kondisi genangan air akibat intensitas hujan yang tinggi itu terlihat di Kelurahan Kampung Kajanan dan Kampung Anyar Selatan. Hal itu akibat kerusakan tanggul Kali Mumbul di sisi Selatan kedua kampung tersebut. Sementara, di wilayah Kelurahan Kampung Kajanan, tepatnya rumah warga di belakang Bank Buleleng 45 juga terendam air setinggi pinggang, bahkan wilayah itu juga telah menjadi langganan banjir setiap hujan deras.

Salah satu warga Ketut Suartika warga di Kelurahan Kampung Anyar menyebutkan, selain akibat tingginya curah hujan, banjir di Kelurahan Kampung Anyar itu juga disebabkan akibat air kiriman menggenangi pekarangan rumah hingga jalan.

“Kebanjiran dari setengah dua belas malam tadi dan sekarang masih terendam di atas lutut orang dewasa, ini disebabkan air kiriman dari Jalan Ayani masuk ke Jalan Gagak dan ke Jalan Pipit dan untuk sementara warga masih bertahan di rumah masing-masing,” tandas Suartika yang akrab disapa Nyok. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.