Demonstran Jadi Saran Kekerasan Oknum Polisi, Hinca Ancam Kapolri

Para pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10).

JAKARTA patrolipost.com – Aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja diwarnai kerusuhan di sejumlah daerah. Beberapa mahasiswa dan buruh yang tergabung dalam kelompok demonstrasi ada terkena sasaran kekerasan dari oknum polisi.

Tindakan oknum polisi tersebut dikecam Anggota Komisi III DPR Hinca Pandjaitan. Dia mengancam akan mencecar Kapolri Jenderal Idham Azis untuk memberikan penjelasan.

“Setiap aparat kepolisian yang didapati memukul, menendang, dan melakukan kekerasan lainnya terhadap peserta aksi dan terekam dalam video, saya pastikan akan bahwa hal ini secara serius kepada Kapolri dan meminta penjelasannya,” ujar Hinca yang sudah mengizinkan aku Twitter miliknya @hincapandjaitan untuk dikutip JawaPos.com, Kamis (8/10).

Politikus Partai Demokrat itu mengingkatkan, jangan sampai ada korban atas aksi demonstrasi yang berlangsung sejak beberapa hari ini. Berkaca dari demonstrasi tahun lalu ketika penolakan pengesahan UU KPK, terdapat sejumlah korban dari mahasiswa. Hal itu diingatkan mantan Sekjen Partai Demokrat itu agar jangan sampai terulang lagi.

“Jangan sampai ada korban tewas seperti aksi lalu,” tambahnya.

Hinca menegaskan pernyatannya itu bukan mewakili Partai Demokrat, melainkan atas nama Komisi III DPR yang mempunyai fungsi pengawasan terhadap Korps Bhayangkara.

“Banyak sekali yang salah persepsi tentang twit saya ini. Saya selaku anggota Komisi III merupakan mitra kerja kepolisian. Saya sedang melakukan fungsi pengawasan pada lembaga Polri dalam suasana ‘banjir aksi’ hari-hari ini,” katanya.

Unjuk rasa berlangsung di sejumlah daerah. Di DKI Jakarta terdapat beberapa titik. Di kawasan Harmoni dan Jalan Medan Merdeka Barat, MH Thamrin, Jakarta Pusat demonstrasi berujung rusuh. Aparat kepolisian membuat barikade agar demonstran tidak merangsek ke arah Istana Merdeka.

Pengunjuk rasa pun tidak bergeming. Tidak sedikit dari mereka melakukan perlawanan dengan melemparkan benda-benda tumpul ke arah aparat keamanan. Situasi seperti itu membuat tembakan gas air mata terpaksa dilepaskan beberapa kali oleh petugas. (305/jpc)

Pos terkait