Demo Ribuan Warga Nusa Penida Berlangsung Damai, Wayan Sukla: Berhentikan Arya Weda

Koordinator aksi menyampaikan pernyataan sikap kepada Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta terkait demo ribuan massa di depan Monumen Puputan Klungkung, Selasa (3/11/2020). (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Suasana mencekam tampak di Kota Semarapura, Selasa (3/11/2020). Ribuan massa dari Nusa Penida menyeberang ke Klungkung daratan untuk menggelar unjuk rasa damai di Monumen Puputan Klungkung. Dari rencana awal, demo akan diikuti sekitar 800 orang, namun rupanya lebih dari seribuan orang memadati jantung Kota Semarapura.

Dengan diangkut mobil bus milik Polri massa dari Pelabuhan Kusamba menuju pusat kota. Demi lancarnya unjuk rasa dan ketertiban Klungkung, pihak kepolisian tampak ikut mengawal dan mengamankan aksi tersebut.

“Kita kerahkan sekitar 500 personel dan mobil water canon disiagakan, termasuk personel back up dari Polres Karangasem, Gianyar serta dibantu pecalang Kota Semarapura. Kita sudah arahkan massa untuk tidak sampai lewat ke Denpasar, karena kita minta perwakilan nanti menyerahkan surat mosi tidak percaya pada bupati,” ujar Kapolres Klungkung, AKBP Bima Arya Viyasa.

Setelah sempat long march dari lapangan Puputan Klungkung menuju Monumen Puputan Klungkung ,kemudian massa mulai berorasi dikomando Korlap penyarikan Desa adat Kecamatan Nusa Penida Wayan Sukla yang sebelumnya sempat mengarahkan peserta unjuk rasa Nusa Penida agar menyampaikan aspirasi aksi damai bukan anarkis demi Klungkung yang aman.

Dirinya dalam orasi menyampaikan menuntut tiga hal, menyatakan mosi tidak percaya kepada Arya Weda Karna selaku anggota DPD RI Wakil Bali. Mendesak kepada BK DPD untuk memberhentikan Arya Weda Karna dari DPD RI. Mempolisikan Arya Weda Karna yang sudah menghina simbul simbul dan kepercayaan masyarakat Nusa Penida.

Massa yang menyampaikan aspirasinya seraya membawa beberapa poster bertuliskan antara lain, turunkan AWK, mulutmu harimaumu, semeton Nusa Penida bersatu turunkan AWK, AWK tidak layak jadi DPD. Sungguh kami merasa resah, kami benci AWK. Kami percaya leluhur, AWK 99,99 Buduh dan nyem, kami mengecam AWK,AWK telah menistakan Agama Hindu dan berbagai spanduk dan selebaran demonstran lainnya.

Korlap Penyarikan Adat Kecamatan Nusa Penida, Wayan Sukla menyampaikan beberapa tuntutan yang berisi 3 poin tuntutan kepada anggota DPD Arya Weda Karna. Adapun tuntutan pertama mosi tidak percaya pada AWK, turunkan AWK dan polisikan AWK, disambut yel yel jangan dibiarkan AWK menginjak tanah Nusa Penida.

Sementara dalam orasinya yang menggelora Ketua Forum Perbekel Nusa Penida Ketut Gde Arjaya secara tegas mengecam mulut harimau AWK yang telah menghina sesuhunan Dalem Ped dengan kalimat Mahluk. Dirinya juga memandang sebelah mata tudingan bahwa hanya segelintir warga Nusa Penida tidak setuju dengan dirinya, jika perlu seluruh warga Nusa Penida akan diturunkan jika persoalan penghinaan AWK ini tidak tuntas.

“Menyehut sesuhunan Ide Betare Ped dengan kalimat Mahkluk, ini jelas jelas sangat menghina leluhur kami di Nusa Penida,” ujarnya.

Sedangkan orasi wakil dari generasi muda Nusa Penida Kadek Gde Canser siap melanjutkan aksi yang lebih besar jika nanti aspirasi ini tidak berlanjut seperti diharapkan.

Koordinator aksi Penyarikan Wayan Sukla diakhir aksi ,kemudian menyerahkan surat aspirasi pengunjuk rasa kepada Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Sementara itu Bupati Klungkung Nyoman Suwirta siap menyampaikan aspirasi masyarakat Nusa Penida kejalur formal. Hadir selain Bupati Nyoman Suwirta dan Kapolres AKBP Bima Arya Viyasa juga hadir Dandim 1610 Klungkung Letkol Czi Paulus Joni Simbolon. (855)

Pos terkait