Demer: Percepat Upaya Mencapai New Normal, Maksimalkan Peran TNI/Polri

Gde Sumarjaya Linggih.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Dalam memasuki new normal alias tatanan kehidupan baru tanpa meninggalkan protokol kesehatan Covid-19, Bali memiliki keunggulan salah satunya yang selama ini telah dibuktikan yaitu adanya keterlibatan desa adat melalui keterlibatan pecalangnya. Namun demikian untuk lebih memaksimalkan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Bali, pemerintah daerah jangan melupakan peran TNI/Polri. Begitu ditegaskan Anggota Komis VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih, Jumat (29/5/2020) usai penyerahan 40 ribu bantuan sembako DPD Partai Golkar Bali di Kantor setempat.

“Contoh Jakarta yang mulai menggandeng TNI/Polri untuk mengawal penerapan protokol kesehatan menuju new normal. Bali juga bisa seperti itu, agar masyarakat lebih tertib,” ujar pria yang kerap disapa Demer ini menyontohkan.

Ia tidak menampik keberadaan para pecalang, namun dengan memaksimalkan peran TNI/Polri lebih mempercepat upaya mencapai new normal seperti yang diwacanakan pemerintah.

“Bukankah TNI/Polri juga merupakan satu kesatuan dengan Pemerintah Provinsi Bali. Dan kalau kesiapan, jelas mereka lebih siap,” sebutnya, sembari menambahkan, dengan keterlibatan TNI/Polri dalam waktu sekejap masyarakat akan faham. Jadi apa yang disampaikan Demer bukan tanpa sebab, lantaran masih banyak masyarakat yang belum faham apa itu new normal ataupun protokol kesehatan.

Sedangkan dari sisi lain ia juga menyoroti kondisi kepariwisataan Bali yang bisa dibilang terpuruk. Demer berasumsi kondisi pariwisata Bali kedepan bisa dikatakan tidak bisa 100 persen kembali normal, paling tidak hanya 75 persen saja, musababnya adanya protokol kesehatan Covid-19 yang mesti ditaati seperti adanya social distancing, physical distancing dan sebagainya.

“Saya terus terang prihatin juga atas kondisi pekerja pariwisata kita, apalagi bagaimana kondisi hotel-hotel kecil kedepannya yang dalam keadaan normal saja sudah berat, apalagi kedepan ini,” ucapnya.

Ia juga mengisyaratkan suka tidak suka, mau tidak mau semua pasti akan memasuki fase itu, akan tetapi persoalan akan bisa diatasi jika secara simultan persoalan ekonomi dan kesehatan bisa dibangun secara bersamaan.

“Jangan dipisah-pisah, mesti simultan keduanya,” tukasnya.

Bahkan dalam kesempatan ini kurang sependapat jika dalam kondisi new normal, sektor pariwisata akan dibuka belakangan, justru dengan keterlibatan berbagai pihak dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19, kran ekonomi sudah mulai bisa dibuka.

“Bali segera lakukan pergerakan ekonomi, provinsi lain sudah bahkan negara lain juga sudah, Bali nunggu apalagi,” tukasnya seraya mewanti-wanti jangan lupakan protokol kesehatan Covid-19. (473)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.