Bupati Sedana Arta Tutup Rangkaian Acara HUT Kota ke-819 Bangli

serahkan piala
Bupati serahkan piala kepada pemenang lomba saat acara penutupan rangkaian HUT ke-819 Kota Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Rangkaian Hari Ulang Tahun ke 819 Kota Bangli berjalan lancar dan semarak. Dengan mengusung tema “Bangli Jengah” beberapa kegiatan telah dilaksanakan. Hampir sebulan penuh kegiatan berlangsung, rangkaian acara HUT Kota Bangli ditutup Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Minggu (28/5/2023).

Acara penutupan dirangkai dengan penyerahan piagam dan piala kepada seluruh pemenang lomba serangkaian HUT ke-819 Kota Bangli. Di akhir acara diisi dengan penampilan drama gong lagend dari sekeha drama gong Sancaya Era Baru.

Bacaan Lainnya

Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengapresiasi penampilan Drama Gong legend yang diperankan oleh seniman drama gong legend asal Bangli. Dalam kesempatan tersebut Bupati Bangli diberi kehormatan untuk membacakan prolog sebagai pembuka pementasan drama gong legend Bangli.

Dalam malam penutupan HUT Bangli, Bupati Bangli mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang bertugas, Rise Of Bangli sebagai tim kreatif, seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bangli serta seluruh lapisan masyarakat Bangli yang telah bahu membahu bergotong royong untuk kelancaran seluruh rangkaian HUT Bangli.

Kata Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini melalui perayaan HUT ke 819 Bangli, diharapkan akan tumbuh rasa jengah dari seluruh lapisan masyarakat Bangli dalam rangka mewujudkan visi Nangun Sat Kerti Loka Bali di Kabupaten Bangli Menuju Bangli Era Baru.

Di sisi lain  salah satu seniman drama gong legend Bangli, Sang Ketut Arka (Perak) menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bangli di bawah kepemimpinan Bupati Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati I Wayan Diar, karena seniman drama gong legend Bangli masih diberikan kesempatan untuk tampil menghibur masyarakat Bangli.

Seniman asal Desa Tamanbali yang mengawali karir seninya sejak tahun 1980 ini berharap, untuk ke depannya agar selalu diberikan ruang untuk tampil dalam pelestarian seni drama gong, serta masyarakat khususnya generasi muda, agar menjaga dan mencintai seni drama gong sebagai bentuk pelestarian budaya Bali. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.