BPKP: Percepatan Pemulihan Ekonomi Bali Jadi Isu Strategis 2021

Rapat Koordinasi Pengawasan Internal (Rakorwasin) Keuangan dan Pembangunan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2021 di Gedung Wiswa Sabha Utama kantor Gubernur Bali, Senin (24/5/2021) (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Akuntan Negara Sally Salamah mengatakan, BPKP bersama Pemda berkomitmen tinggi melakukan kolaborasi untuk menjaga akuntabilitas keuangan daerah. Secara nasional terdapat 60 isu strategis dan 67 isu strategis berskala regional yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 demi mempercepat pemulihan ekonomi.

“Sementara, khusus untuk Bali akan fokus membahas percepatan pemulihan ekonomi di sektor pariwisata pasca pandemi,” kata Sally di Gedung Wiswa Sabha Utama, Denpasar, Senin (24/5/2021).

Bacaan Lainnya

Sally Salamah memimpin Rapat Koordinasi Pengawasan Internal (Rakorwasin) Keuangan dan Pembangunan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bali ini dengan tema ‘Pemulihan Pariwisata Menuju Kebangkitan Ekonomi Bali’.

Sedangkan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana menyatakan, pemerintah daerah menyiapkan alternatif pembukaan kembali pariwisata dengan penerapan Protokol Kesehatan ketat. Bali, saat ini tengah menuju era baru pariwisata. Namun, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, untuk jangka panjang, Pemprov Bali menyiapkan langkah dengan mengurangi ketergantungan di sektor pariwisata.

“Kita seimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali antara sektor Pariwisata dengan Pertanian dan Industri,” kata Cok Ace.

Langkah membangkitkan kembali industri pariwisata dalam jangka pendek, Bali menyiapkan tiga zona hijau yang meliputi daerah Sanur, Ubud dan Nusa Dua. Selain itu, juga menyiapkan fasilitas MICE di Nusa Dua, memperbaiki transportasi darat, laut dan udara.

“Kami mengusulkan anggaran PEN dengan total usulan Rp 260.734.633.000 di tahun 2021, anggaran itu untuk memperbaiki infrastruktur,” kata tokoh pariwisata Bali ini.

Cok Ace mengatakan, pendapatan terbesar untuk Bali saat ini diperoleh dari sektor pariwisata dengan angka lebih dari 50% . Sedangkan, kontribusi pariwisata terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) lebih dari 54%.

“Bisa dibayangkan bagaimana terpuruknya perekonomian Bali saat dihantam pandemi,” ungkapnya.

Pertumbuhan ekonomi Bali selama hampir 1,5 tahun pandemi Covid-19 mengalami kontraksi yang sangat dalam. Bali kehilangan kontribusi pariwisata sebesar 54% terhadap PDRB. Pada triwulan I sebesar -1,2% (YoY), triwulan II yaitu 11,06% (YoY), triwulan III sebesar -12,32% (YoY), dan triwulan IV menjadi -12,21% (YoY). (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.