Biro SDM Polda Bali Rilis Enam Program Unggulan

biro sdm
Karo SDM Polda Bali Kombes Pol Tri Bisono Soemiharso (kanan)/ist.

DENPASAR | patrolipost.com – Transformasi Polri menuju Polri Presisi adalah visi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepolisian. Program Polri Presisi ini muncul dalam rangka adaptasi Polri untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis berkembang penuh dengan gejolak, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas (VUCA).

Salah satu upaya strategis dalam visi Kapolri adalah transformasi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dengan nama program “Menjadikan SDM Polri yang Unggul di Era 4.0”.

Menyikapi hal tersebut, pelaksana utama manajemen SDM Polri SSDM Polri, Irjen Pol Wahyu Widada merilis program Polri Belajar yang memiliki orientasi sarana mentorship untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas anggota, khususnya komponen knowledge skill dan attitude. Kebijakan tersebut tentu harus dilakukan oleh seluruh satuan kewilayahan Polri.

Polda Bali kemudian mengimplementasikan kebijakan manajemen SDM pimpinan Polri tersebut dalam Commander Wish Kapolda Bali Tahun 2022 yang dielaborasi dari kebijakan Kapolri dan perkembangan lingkungan strategis khususnya di daerah hukum Polda Bali dimana pada program pertamanya, yaitu menyasar pemantapan rekrutmen, pembinaan, perawatan dan peningkatan kemampuan personel guna mewujudkan SDM Polda Bali yang unggul di era Police 4.0.

Melihat urgensi dari arah kebijakan tersebut, Karo SDM Polda Bali Kombes Pol Tri Bisono Soemiharso kemudian merilis program unggulan Biro SDM Polda Bali yang terdiri dari enam program unggulan.

Pertama, program Canang Bali. Program Canang Bali adalah akronim dari Program Ceramah pengetahuAN ANGgota Polda Bali. Program Canang Bali adalah inovasi Biro SDM Polda Bali menindaklanjuti program Polri Belajar yang ditujukan kepada anggota Polda Bali untuk meningkatkan kompetensi, kualitas dan kapabilitas pengetahuan PNPP dengan dimensi materi ilmu pengetahuan kepolisian dan terkhusus materi kearifan lokal masyarakat Bali melalui metode ceramah (diskusi dua arah).

Program ini digali dari filosofi Canang Bali, yaitu Canang merupakan sarana masyarakat Hindu Bali yang digunakan ketika melakukan persembahyangan sebagai bentuk representasi rasa syukur kehadapan Sang Pencipta. Nilai luhur dan esensi dari Canang inilah yang diadopsi dalam kegiatan Kepolisian yaitu Polri memiliki tujuan yang indah yaitu mewujudkan stabilitas keamanan bagi masyarakat dan untuk mewujudkannya salah satu hal yang diperlukan adalah melalui peningkatan knowledge dan skill serta attitude yang dapat diperoleh melalui kegiatan ceramah dan diskusi dua arah yang dikemas dalam Program Canang Bali.

“Program ini sudah dilaksanakan tiga kali dengan tema yang berbeda-beda sesuai dengan urgensi tupoksi Polri,” ungkap Tri Bisono di Denpasar, Senin (14/03/2022).

Kedua, program ABBA (Ayo Belajar Bahasa Asing) adalah inovasi Biro SDM Polda Bali di bidang peningkatan pengetahuan dan skill berkomunikasi dalam bahasa asing, seperti telah dijelaskan di awal bahwa Polda Bali memiliki karateristik Kamtibmas, khususnya karena entitas pariwisata serta Provinsi Bali yang sering dipercaya menyelenggarakan event internasional. Seperti pada tahun 2022 Bali dihelat sebagai tuan rumah pelaksanaan presidensi G20 yang merupakan event bergensi serta menjadi sorotan dunia. Untuk mengoptimalkan operasi Kepolisian dalam rangka pengamanan kegiatan dimaksud tentunya diperlukan pengetahuan dan kemampuan PNPP Polda Bali khususnya kompetensi bahasa asing.

Ketiga, saat ini telah terjadi pergeseran pola komunikasi masyarakat yang dominan menggunakan media sosial sebagai sarana interaksi. Hal ini senada dengan materi pada program Polri belajar edisi perdana, yaitu “Membangun Kepercayaan Masyarakat”. Dalam materi ini menekankan pentingnya legitimasi polisi dalam persepsi masyarakat.

Legitimasi polisi dapat ditingkatkan melalui transformasi organisasi, salah satunya dalam komunikasi sosial anggota polisi. Komunikasi sosial yang lebih mendengarkan masyarakat dan cara penyampaian yang mudah dipahami perlu dijalankan setiap anggota polisi. Untuk itu, anggota polisi harus membuka ruang untuk diskusi dengan masyarakat sehingga intervensi yang diberikan dapat sinergis dan tepat sasaran.

Menindaklanjuti hal tersebut, Biro SDM Polda Bali melaksanakan inovasi sebagai bentuk transformasi komunikasi sosial dengan masyarakat dengan mengoptimalkan eksistensi sosial media, salah satunya melalui Program Podcast Bisma atau akronim dari Bincang Santai Bersama. Podcast Bisma ini juga digali dari filosofi masyarakat Hindu Bali, yaitu tokoh Bisma dimana dalam Wiracarita Kisah Mahabharata. Bisma merupakan tokoh yang sangat disegani karena kemampuan diplomasi, komunikasi dan strateginya.

“Melalui Podcast Bisma ini, diharapkan segala hal yang terkait kebijakan pembinaan SDM di Polda Bali dapat dikomunikasikan kepada masyarakat, khususnya bidang penerimaan anggota Polri yang mendapat perhatian masyarakat,” kata perwira dengan pangkat tiga melati di pundaknya ini.

Keempat, dalam upaya meningkatkan attitude yang terimplementasi pada ketaatan dan prosedural PNPP Polda Bali dalam melaksanakan tugas termasuk upaya untuk melakukan evaluasi program peningkatan knowledge dan skill yang telah dilaksanakan, diperlukan kegiatan Anev yang objektif sehingga didapat standar ukur keberhasilan program peningkatan kemampuan yang telah dilakukan kepada PNPP Polda Bali.

Melihat urgensi dan strategisnya sarana evaluasi yang objektif ini kemudian Biro SDM Polda Bali merilis program CJF atau Citizen Journalism Feedback, yaitu pemberdayaan melalui kolaborasi dengan Citizen Journalism di daerah hukum Polda Bali untuk menggali persepsi masyarakat terhadap tampilan atau kehadiran dan kemampuan PNPP Polda Bali di lapangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi kepolisian.

Pola komunikasi masyarakat yang semakin meningkat menggunakan media sosial merupakan sebuah peluang besar yang dapat dioptimalkan untuk membantu pengawasan dan penilaian kepada PNPP Polda Bali. Pemberdayaan ini bersifat objektif karena metode penggalian persepsi masyarakat dilaksanakan oleh Citizen Journalism melalui media sosial Instagram dan dipastikan masyarakat dapat secara bebas, cepat dan mudah memberikan persepsinya terhadap kemampuan PNPP Polda Bali ketika ditugaskan dalam jabatan tertentu atau penugasan lainnya. Hasil penilaian persepsi ini menjadi bahan pertimbangan penting untuk melengkapi program peningkatan kemampuan yang harus memiliki tolok ukur dan standar keberhasilan yang bersifat objektif dari masyarakat selaku pengguna layanan atau penerima outcome kehadiran anggota Polri.

“Bahkan Mabes Polri saat ini juga melaksanakan kolaborasi dengan media/pers untuk pelaksanaan Hoegeng Award 2022. Artinya pemberdayaan pers/media saat ini memiliki peran yang sangat strategis untuk membantu optimalisaso Tupoksi Polri,” tuturnya.

Kelima, program Patra Polda Bali adalah akronim dari Pendampingan Anak Terhadap Trauma oleh Polda Bali yang digali dari filosofi budaya masyarakat Bali. Nama program ini diambil dari kata “Patra” yang memiliki makna ornamen yang ide atau konsepnya diambil dari tanaman yang merambat, seperti tanaman labu, pare, timun, dan tanaman merambat liar yang biasanya tumbuh pada pohon-pohon besar sebagai pagar rumah.

Tanaman ini kemudian menjadi inspirasi seniman Bali dan mengaplikasikan ke dalam karya seni berupa pengulangan, baik secara melingkar maupun lurus dikenal dengan nama Pepatran. Umumnya Pepatran digunakan untuk menghias rumah pribadi atau adat atau tempat suci masyarakat Bali dan saat ini menjadi entitas tersendiri yang melengkapi khazanah budaya dan seni nusantara. Filosofi Patra ini diaplikasikan dalam Program Patra Polda Bali, yaitu memberi perlindungan dan mereduksi potensi trauma yang sangat riskan terjadi pada anak-anak karena adanya dinamika sosial yang terjadi begitu cepat.

“VUCA era adalah fenomena yang melahirkan perubahan-perubahan sosial dan memiliki impact terhadap kondisi psikis anak. Sehingga merujuk pada hal tersebut Polda Bali merepresentasikan solusi untuk melaksanakan pendampingan terhadap anak mengingat anak merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi kader pemimpin nasional,” imbuh Tri Bisono.

Keenam, E-UKGB adalah elektronik Usulan Kenaikan Gaji Berkala, yaitu akselerasi pemenuhan hak anggota Polri untuk melaksanakan kenaikan gaji berkala. Awalnya proses kenaikan gaji berkala dilaksanakan secara manual, namun dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, Biro SDM Polda Bali sedang dalam tahap menyusun sistem usulan berbasis aplikasi untuk mempermudah penerbitan petikan keputusan gaji berkala anggota Polri guna efisiensi dan efektivitas serta kemudahan bagi anggota Polri di lingkungan Polda Bali. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.