BIN Bali dan Diskes Buleleng Kejar Target Vaksinasi Booster

vaksin bin1
Warga Desa Pangkungparuk antusias mendatangi lokasi vaksinasi yang digelar hasil kolaborasi Dinas Kesehatan Buleleng dan Badan Intelijen Daerah (BIN) Provinsi Bali, Sabtu (25/6/2022). (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Kendati kasus Covid-19 melandai namun Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Bali bersama Dinas Kesehatan Buleleng terus menggencarkan pelayanan vaksinasi. Selain melayani vaksin 1 dan 2, vaksinasi dengan 3 titik sasaran di Kabupaten Buleleng ini juga untuk mendorong penuntasan dosis Booster.

Kegiatan vaksinasi dimaksudkan agar kekebalan tubuh masyarakat tetap terjaga begitu juga untuk kelompok rentan lansia dalam menghadapi sebaran Covid-19 dan variannya. Terlebih potensi penyebaran Covid-19 dan variannya masih dapat terjadi dan bisa menyerang mereka yang rentan.

Bacaan Lainnya

Kolaborasi BIN Bali dengan Dinas Kesehatan Buleleng menyasar tiga desa yang dianggap masih rendah capaian vaksinnya. Tiga desa yang menjadi sasaran vaksinasi yakni Desa Pangkungparuk Kecamatan Seririt, Desa Sidatapa Kecamatan Banjar dan Desa Sepang Kecamatan Busungbiu. Pelaksanaan vaksinasi di Desa Pangkungparuk digelar Sabtu (25/6) sedangkan di Desa Sidatapa akan dilangsungkan, Minggu (26/6) dan di Desa Sepang berlangsung, Senin (27/6).

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto ditemui pada  acara vaksinasi di Desa Pangkungparuk mengatakan, kolaborasi antara BIN Provinsi Bali dengan Dinas Kesehatan Buleleng merupakan upaya untuk memacu meningkatnya animo masyarakat agar mau divaksin. Melihat capaian angka vaksin yang belum terpenuhi terlebih belakangan mencuat kasus Covid-19 dengan varian baru, maka pelaksanaan vaksinasi merupakan keharusan dan percepatan agar imunitas masyarakat benar-benar terbentuk. Disamping itu, menurut dr Sucipto, capaian target vaksin Booster Buleleng masih berada di bawah 50 persen hal itu yang menjadi alasan vaksinasi kembali digencarkan.

“Secara persentase Buleleng memang masih kisaran 44 persen tetapi per KTP sebenarnya capaian sebesar 49,2 persen dan target itu yang kita kejar agar tercapai. Namun yang terpenting agar masyarakat dapat terhindar dari virus Corona serta variannya, soal target masih bisa kita upayakan,” kata dr Sucipto, Sabtu (25/6).

Menurut dr Sucipto, kendala lambannya capaian target di Buleleng disebabkan masih rendahnya perhatian masyarakat terhadap pentingnya vaksin untuk terhindar dari Covid-19. Terlebih kasus Covid-19 belakangan melandai sehingga kecendrungan masyarakat terhadap proteksi Covid-19 menjadi abai.

“Sebenarnya vaksinasi Covid-19 ini merupakan benteng pertahanan tubuh untuk terhindar dari virus Corona. Kendati dianggap terkonfirmasi positif Covid-19 dari jenis varian apapun akan lebih mudah diatasi kendati tanpa pengobatan khusus,” imbuhnya.

Soal adanya temuan kasus baru dengan subvarian Omicron B4-B5 dengan tanpa gejala, dr Sucipto menyebut dengan vaksinasi optimal lebih mudah terhindar terlebih diatasi. ”Sejauh ini kasus subvarian Omicron B4-B5 belum ditemukan di Buleleng,” ujarnya.

Dari data, sejumlah daerah masih cukup rendah capaian vaksin namun ada yang sudah di atas 50 persen. Daerah Tejakula salah satunya masih cukup rendah capaian vaksinnya.

“Selain susah melakukan pendekatan, mobilitas masyarakat juga cukup tinggi itu antara lain yang menjadi kendala. Bersama BIN kita terus melakukan pendekatan dan terbukti hari ini kehadiran warga cukup antusias di Desa Pangkungparuk,” ucapnya.

Sementara Kepala Desa Pangkungparuk Ketut Sudiarsana mengatakan, data dari Dinas Kesehatan Buleleng menyebut masyarakat yang belum melakukan vaksin booster sebanyak 2.000 orang. Angka itu masih fluktuatif mengingat data dari masing-masing kepala dusun tidak sebesar itu. Sudiarsana menyebut kisaran angkanya sebanyak 500 orang dengan persentase sebanyak 10 persen yang belum divaksin booster.

Mengingat jumlah penduduk Desa Pangkungparuk cukup besar yakni sebanyak 2.200 kepala keluarga atau sekitar 7.000 jiwa lebih sehingga beberapa warga yang tak bisa hadir ke lokasi vaksinasi dilakukan upaya jemput bola dengan mendatangi rumah warga.

“Untuk mengenjot capaian itu,kami lakukan vaksinasi jemput bola. Kita datangi rumah warga dan lakukan vaksin di tempat jika tidak bisa hadir ke lokasi vaksinasi. Dan kami sangat terbantu karena warga cukup banyak yang datang untuk divaksin,” ujarnya.

Sementara Binda Bali Posda Buleleng Gusti Ngurah Hendra mengatakan, pilihan dilakukan vaksinasi di Desa Pangkungparuk setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Dari data warga Desa Pangkungparuk masih cukup banyak yang belum melakukan vaksin booster. Selain secara demografi luas sehingga sasarannya banyak dan juga karena lokasi Puskesmas jauh.

“Itu yang menjadi alasan memilih Desa Pangkungparuk sebagai lokasi vaksinasi untuk membantu pemerintah mencapai target vaksin baik vaksin 1,2 dan booster, mobilisasi masyarakat lebih mudah,” tandasnya. (625)

 

Pos terkait