BI: Transformasi Digital Pemuda Pemudi di Masa Pandemi Covid-19

Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho.

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Kita semua tentu sepakat, saat ini teknologi digital telah hadir disetiap sisi kehidupan. Kehadiran digitalisasi di Indonesia sangat erat kaitannya dengan pemuda pemudi kaum milenial, sebut saja berbagai e-commerce lokal hingga mancanegara, aplikasi sosial media, aplikasi jasa pembayaran, aplikasi ticketing, aplikasi hiburan, aplikasi logistik, investasi, aplikasi virtual meeting hingga aplikasi jual beli barang digital lainnya sudah sangat melekat di kalangan generasi milenial Indonesia saat ini. Penggunanya pun terus meningkat, terutama di masa pandemi Covid-19 dimana seluruh pihak berubah menjadi digital demi menjaga social distancing dan physical distancing.

Sejalan dengan peringatan hari sumpah pemuda ke-92 tahun yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2020, pekan lalu, Pemuda pemudi Indonesia yang noteben generasi milenial sebagai motor penggerak kebangkitan ekonomi harus bersatu dan bangkit agar mampu beradaptasi dengan tatanan hidup baru serta mampu menciptakan inovasi-inovasi khususnya yang berbasis digital di masa pandemi Covid-19, begitu disampaikan Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho, Rabu (4/11/2020) dalam acara “Web Seminar Pemuda Pemudi Digital Bekerja Berkarya Digital Bali Bangkit”.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi digitalisasi sangatlah tinggi bahkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Indonesia adalah pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi karena dengan populasi 269 juta penduduk, jumlah generasi milenial (Gen Y) dengan rentang usia 22 s.d 35 tahun mencapi 108 juta jiwa. Selain itu besarnya digital gap Indonesia dibandingkan dengan negara mitra juga menunjukkan peluang pasar yang besar. Saat ini penetrasi jumlah pelanggan seluler di Indonesia mencapai 124 persen (338,2 juta) dengan pengguna internet mencapai 175,4 juta dan pengguna aktif sosial media mencapai 160 juta orang.

“Dengan adanya pandemi Covid-19 maka momen transformasi digital semakin tidak terbendung dan tidak terhindarkan,” ucapnya.

Di tengah turunnya kinerja ekonomi, Trisno Nugroho menjabarkan, pergeseran interaksi antar manusia yang mengedepankan faktor Cleanliness, Healthy and Safety, justru mempercepat integrasi ekonomi berbasis digital di Indonesia secara luas.

Penelitian yang dilakukan Sea Insights SEA Group pada Juni 2020 menunjukkan bahwa 72% pemuda pemudi usia 16 s.d 35 tahun di kawasan ASEAN yang mampu bertahan dan beradaptasi selama Covid-19 dikarenakan mereka mampu membangun kesiap siagaan, mengambil keterampilan baru, belajar berpikir kreatif serta mampu menciptakan sumber pendapatan baru dengan memanfaatkan penggunaan teknologi digital.

Ia juga meyampaikan terima kasih kepada OVO (PT Visionet Internasional) yang tanpa henti mengedukasi merchant dan user agar dapat bertransformasi secara digital serta menggunakan pembayaran digital. Sifat gotong-royong ini patut dikedepankan menjadi modal bersama untuk bersama-sama menghadapi dan melewati pandemi Covid-19 ini dengan baik yang tentunya harapannya hal ini dapat direplikasikan oleh seluruh pemuda pemudi generasi muda Bali ke lingkungan sekitarnya.

“Semoga kita dapat melewati ujian ini dengan baik. Mari kita bersama berkontribusi positif bagi Indonesia. Pemuda Pemudi Bali Bersatu dan Bangkit,” tandasnya.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antaranya, Yukka Harlanda (CEO & Founder BRO.DO footwear), Pranichia (OVO Social Media, Marketing Specialist), Anneke Jodi (Indoneaian Actress dan Selebgram), Hanung (Owner Stranough Guitar. Winner of Good Design Indonesia 2020). (wie)

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.