Besuk Penderita Hidrosefalus, Ketua DPRD: Pemerintah Berikan Perhatian Berkelanjutan

Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom SH membesuk bocah penderita Hidrosefalus, Made Joni Artana (9), warga Dusun Kanginan, Desa Pesinggahan, Senin (31/8/2020). (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Mendengar ada anak yang menderita Hidrosefalus bernama Made Joni Artana (9), asal Dusun Kanginan, Desa Pesinggahan, tergolek lemas tanpa bisa bergerak, mengundang keprihatinan Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom SH.

Didampingi Sekwan Klungkung, Drs Wayan Sudiarta, secara khusus Gung Anom menyambangi Made Joni Artana di kediamannya, Senin (31/8/2020) .

Dalam kunjungannya tersebut Gung Anom disambut Perbekel Pesinggahan terpilih Nyoman Suastika.

Mendapat kunjungan Ketua DPRD Klungkung, ayah anak penderita Hidrosefalus, Ketut Sutarjana didampingi istrinya, Kadek Devi Sulistina merasa terharu. Ketut Sutarjana menuturkan anaknya Made Joni Artana mengalami sakit Hidrosefalus saat baru berusia 42 hari.

“Awalnya kakinya bengkak, ternyata setelah diperiksa menurut dokter, dia mengalami pembuluh darah kepala pecah. Lalu didiagnosis ke RSU Sanglah, hasil diagnosis Hidrosefalus,” terang Ketut Sutarjana sedih.

Lebih lanjut diceritakannya, saat ini anaknya Made Joni Artana tidak bisa berjalan, karena kepalanya terus membesar. Sempat dioperasi beberapa saat yang lalu pada bagian kepalanya untuk mengurangi cairan yang ada di otak.

“Saat ini Made Joni Artana hanya bisa tidur, tergolek di tempat tidur dan tidak bisa berjalan. Kami hanya bisa pasrah,” ungkap Ketut Sutarjana.

Anak Agung Gde Anom tampak prihatin melihat kondisi Made Joni Artana yang terbaring lemah.

“Kami prihatin dan berharap pemerintah bisa terus memberikan perhatian ke warganya yang mengalami sakit langka seperti ini. Karena perhatian pada pasien ini, tidak hanya sekali, dua kali. Tapi harus berkelanjutan,” ujar Gung Anom.

Perbekel Pesinggahan terpilih, Nyoman Suastika menambahkan, bahwa keluarga tersebut juga sudah masuk warga miskin dan sudah mendapat penanganan dari pemerintah.

“Keluarga yang memiliki sakit langka tersebut sudah dapat bantuan dari Dinas Sosial dan juga mendapat bantuan BLT itu sesuai dengan hasil Musdes,” terang Nyoman Suastika. (855)

Pos terkait