Bekal Cuma Rp 5000, Ratusan Bonek Dipulangkan

NEGARA | patrolipost.com – Suporter Persebaya Surabaya alias Bonek (bondho nekat) semakin banyak masuk ke Bali beberapa hari menjelang laga Persib vs Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (18/10) besok. Namun yang mengkhawatirkan, kelompok suporter yang datang tanpa perbekalan dan identitas. Mengantisipasi gangguan Kamtibmas di Bali, puluhan suporter dipulangkan ke Jawa.

Informasi yang diperoleh Rabu (16/10), dalam sehari Satpol PP Jembrana berhasil menjaring sebanyak 49  orang yang mengaku Bonek tanpa perbekalan maupun identitas. Mereka diamankan secara bertahap mulai pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Ada 29 orang Bonek yang terjaring di wilayah Kecamatan Jembrana, masing-masing 5 orang di Pos Polisi Taman Makam Pahlawan (TMP), 8 orang di Pos Polisi Batuagung dan 16 orang di Pos Polisi Sudirman.
Setelah diberikan pembinaan dan didata, mereka sekitar pukul 10.00 Wita dipulangkan ke daerah asalnya melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibum Tranmas) pada Satpol PP Jembrana, I Kadek Agus Arianta mengatakan mereka nekat masuk Bali dengan cara estapet menyusup menaiki truk.
“Mereka  ditemukan menumpang di bak truk dan tanpa sepengatahun sopirnya,” ujarnya.
Beberapa saat setelah 29 orang tersebut dipulangkan dengan ditumpangkan kapal,  sekitar pukul 10.30 Wita kembali ditemukan 3 orang Bonek di Pos Polisi Batuagung dan 9 orang Bonek ditemukan saat berjalan kaki di wilayah Kecamatan Melaya.
Mereka digiring ke kantor Satpol PP Jembrana. Sekitar pukul 17.00 Wita, kembali ditemukan 8 orang Bonek yang tengah berusaha menyetop truk di Jalan Ngurah Rai, Negara. Bahkan sempat terjadi aksi kejar-kejaran. Delapan orang Bonek itu berhasil diamankan di wilayah Loloan Barat, Kecamatan Negara. “Sampai sore, ada 49 Bonek yang kami jaring hari ini,” ungkapnya.
Sementara itu Kasatpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan, para bonek tanpa perbekalan yang juga kebanyakan tidak membawa kartu identitas ini dikhawatirkan mengganggu Kamtibmas di Bali. Mereka terpantau masuk Bali mulai Selasa (15/10) lalu. Saat itu sekitar 70 orang Bonek terpaksa dipulangkan.
Mereka semua terjading Gilimanuk.  “Kalau yang identitas lengkap dan bawa perbekalan memadai, tidak masalah. Tetapi yang kami amankan ini, tidak ada identitas dan tidak membawa bekal,” ujarnya.
Menurutnya beberapa diantaranya memang membawa bekal tetapi hanya Rp 2.000 dan paling banyak hanya Rp 5.000. “Logikanya kalau tidak membawa bekal atau hanya bekal Rp 5.000, apa yang akan mereka perbuat untuk menonton sepakbola nanti?” ungkapnya.
Rai Budhi menegaskan, tidak melarang orang yang menonton sepakbola di Bali. Namun apabila tidak jelas identitas maupun perbekalannya, pasti akan dijegal karena berpotensi melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti menyetop kendaraan di jalan, sehingga meresahkan warga. Pihaknya juga mengaku sudah berkoordinasi ke Satpol PP Provinsi Bali mengantisipasi serbuan Bonek dengan berpenampilan punk yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas tersebut. (571)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.