Bantu Promosikan Labuan Bajo, Kominfo Sasar Kaum Milenial

Workshop Genposting (Generasi Positive Thinking) di Labuan Bajo. Kegiatan dengan tema mengedukasi milenial tentang produktif menulis dalam rangka mempromosikan wisata Labuan Bajo.

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar kegiatan Workshop Genposting (Generasi Positive Thinking) di Labuan Bajo. Kegiatan dengan tema mengedukasi milenial tentang produktif menulis dalam rangka mempromosikan wisata Labuan Bajo ini juga disiarkan secara daring melalui aplikasi zoom meeting serta channel YouTube Ditjen IKP Kominfo.

Direktur IKPM Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Septriana Tangkary menyampaikan, Labuan Bajo yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas dengan keindahan alamnya mampu memberikan magnet tersendiri bagi para wisatawan.

Bacaan Lainnya

Akan tetapi, pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pariwisata, khususnya Labuan Bajo. Melalui momentum ini, Kominfo mengajak para generasi muda untuk membantu mempromosikan pariwisata Labuan Bajo dan membagikan cerita positif tentang paras indah wisata di Labuan Bajo.

“Peningkatan inovasi dalam bidang promosi harus terus dilakukan. Mari menabung dan berwisata di #Indonesiasaja, karena wisatawan lokal dapat memberikan dampak yang besar untuk membangun ekonomi bangsa dengan mengunjungi gerbang pariwisata baru di Indonesia,” ujar Septriana ketika memberikan sambutan di Webinar “Produktif Menulis untuk Promosi Wisata Labuan Bajo” pada Kamis (25/3/2021).

Menurutnya, salah satu inovasi sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan promosi adalah dengan melakukan promosi interaktif lewat fenomena penyampaian pesan di media sosial. Dengan adanya dukungan teknologi komunikasi dan keberadaan media sosial, penggunaan media sosial di masa pandemi ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk membangun komunikasi yang baik antara pengelola destinasi dengan pengikut/calon wisatawan.

Selanjutnya, Ir Gaye Tanus, Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan (Mewakili Bupati Manggarai Barat), menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi khususnya mengurangi pengangguran menjadi latar belakang pembangunan pariwisata. Oleh karena itu, banyak hal yang telah dilakukan pemerintah di antaranya pembangunan Kawasan Marina, melakukan simulasi keamanan, membangun BTS di 24 area, pembangunan akses internet di 100 titik di sekolah, puskesmas, komunitas pariwisata, pasar, gereja, masjid, dan lain-lain.

Selain Itu pembangunan Destinasi Super Prioritas (DSP) menurut Gaye juga harus didukung dengan promosi wisata yang dilakukan bersama-sama, tidak hanya oleh pemerintah, tapi semua masyarakat, terutama kaum milenial. Inovasi promosi yang dapat dilakukan adalah promosi interaktif melalui media sosial.

“Generasi muda adalah harapan dan aset bangsa, maju mundurnya daerah ini tergantung pada generasi muda,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Dr Wawan Gunawan MM, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf. Wawan menekankan inovasi, adapatasi, dan kolaborasi perlu diwujudkan dalam suatu karya tulisan untuk mempromosikan pariwisata sehingga wisatawan dapat berkunjung dan menikmati sesuai dari narasi tersebut.

Menurutnya, kebiasaan anak muda untuk memposting segala sesuatu di media sosial akan berdampak positif jika apa yang mereka posting itu positif. Perlu adanya pemanfaatan gadget dan media sosial, membaca tradisi dengan cara modern, serta kearifan lokal yang dibaca dan direkonstruksi ulang dengan cara kekinian.

“Deskripsi dan narasi harus kuat agar pembaca dapat terbawa suasana dalam narasi. Suatu karya yang dianggap biasa, bila disentuh dengan cara yang tidak biasa, akan menghasilkan karya yang luar biasa,” ucap Wawan.

Sementara itu Shana Fatina, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyebutkan, kearifan lokal merupakan daya tarik dan harta karun Labuan Bajo yang perlu diceritakan oleh warga Labuan Bajo sendiri, bukan orang lain. Dalam mempromosikan Pariwisata Labuan Bajo, Shana berharap kaum milenial juga perlu menarasikan setiap proses yang dilalui sebelum tiba di destinasi wisata tujuan.

“Hal yang perlu diceritakan adalah bukan destinasinya, tetapi bagaimana perjalanannya, inspirasi yang diperoleh sepanjang perjalanan, dan pengalamannya karena itulah yang akan menjadi daya tarik bagi wisatawan lainnya,” tutur Shana.

Terakhir, Rulli Nasrullah, Praktisi Media Sosial, menjelaskan bahwa cerita yang dikemas di media sosial memiliki kekuatan pada konten visualisasi dalam pemasaran digital yang bisa ‘membius’ calon pelanggan. Selanjutnya adalah kemampuan copywriting yang dapat mempengaruhi audiens yang lain. Pengenalan berbagai software dan aplikasi online pun juga dapat menunjang kemasan cerita di media sosial bagi para milenial.

Kegiatan Webinar Generasi Positive Thinking ini diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo diikuti 40 orang peserta yang hadir secara offline dan 149 peserta daring. (334)

Pos terkait