Bank BPD Bali Dorong UMKM Tetap Produktif di Masa Pandemi Covid-19

Kunjungan ke salah satu pengrajin alat upakara binaan Bank BPD Bali  di Ubud, Gianyar. 

 

Bacaan Lainnya

 

GIANYAR | patrolipost.com – Meskipun kondisi masih kurang menguntungkan akibat pandemi Covid-19, namun Bank BPD Bali selaku banknya masyarakat Bali terus mendorong sektor produktif atau UMKM untuk terus bergerak. Hal itu nampak ketika rombongan media yang didampingi Wakadiv Umum dan Kesekretariatan Bank BPD Bali, Ni Nyoman Sri Utari Tresna, mengunjungi salah satu pengrajin alat upakara seperti dulang, bokor, sokasih di Desa Brasela, Ubud, Gianyar, Jumat (11/12/2020).

Usaha alat upakara yang bernaung di bawah CV Sari Karya Utama, yang dipimpin Nyoman Kartana dalam beberapa tahun terakhir memang memiliki spesialis memproduksi alat upakara. Dikatakan Nyoman Kartana, dalam pengembangan usaha mendapat bantuan kredit Bank BPD Bali melalui KUR senilai Rp 300 juta. Bukan hanya bantuan modal tapi Artana juga menggunakan QRIS BPD Bali untuk proses transaksi.

“Kredit dari Bank BPD kami gunakan untuk meningkatkan produksi dan pengembangan usaha,” sebut Kartana yang didampingi istrinya dan beberapa karyawan dalam menjalankan usahanya sejak tahun 2013, seraya menambahkan adanya penambahan modal kerja produksinya meningkat 100 persen sebelum pandemi Covid-19 melanda.

“Sekarang produksi tinggal 30 persen dan hanya melayani pasar lokal saja,” sebutnya.

Diungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 pemasaran yang dilakukan hingga ke Kalimantan, Sulawesi, Lampung dan beberapa provinsi di Indonesia lainnya. Meski kondisi belum pulih benar, Kartana yang hanya memiliki beberapa karyawan saat ini tetap bergairah memproduksi alat upakara untuk memenuhi pasar lokal. Apalagi alat upakara menjadi suatu kebutuhan masyarakat Bali.

Uniknya alat upakara yang diproduksi Kartana dan istrinya saat ini tidak lagi menggunakan anyaman, tapi menggunakan bahan dasar “raisin”. Alasannya, lebih cepat diproduksi, bisa dalam partai besar, harga terjangkau, desain bisa menyesuaikan keinginan pasar, waktu lebih efisien dan bahan baku lebih mudah didapatkan.

“Sebelum Covid-19 ratusan alat upakara bisa kami produksi per bulannya, tapi begitu pandemi berangsur-angsur produksi menurun,” tuturnya. Namun demikian dengan dorongan berbagai pihak, terutama Bank BPD Bali yang mensupport pendanaan, Artana berharap pandemi cepat berlalu perekonomian Bali kembali pulih. (wie)

 

 

 

 

 

 

,

 

 

 

Pos terkait