Banjir! Nusa Penida Porak Poranda, Bupati: Aliran Air ke Laut Tertutup

bupati 11111
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat turun langsung meninjau bencana alam yang terjadi di Nusa Penida. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Penyebab banjir bandang yang memporak porandakan Nusa Penida disebabkan ruang untuk aliran air ke laut tertutup. Hal itu ditegaskan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat meninjau langsung bencana alam yang terjadi di Nusa Penida.

Sinyalemen Bupati Suwirta beralasan berdasarkan fakta dari dulunya, Nusa Penida tidak pernah terjadi banjir seperti separah saat ini. Untuk itu, Bupati Suwirta mengingatkan kepada para pelaku pariwisata dalam membangun tidak boleh sembarangan membangun tanpa memikirkan dampak bencana alam.

“Tolong berikan ruang untuk aliran air ini untuk mengalir ke laut jangan sampai tertahan menyebabkan pendangkalan sehingga pergerakan air semakin meluap kemana-mana,” pesan Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta menjelasakan, bahwa terkait penanganan bencana di Nusa Penida diharapkan tim segera melalukan identifikasi untuk segera melakukan penanganan dari dampak bencana yang dialami oleh masyarakat.

“Menangi bencana sebesar ini, kita di Kabupaten Klungkung tidak bisa sendiri. Tentu harus ada dukungangan dari Gubernur Bali, BPDB Bali dan ke pusat pun kami sudah menyampaikan bahwa Nusa Penida dengan segala statusnya harus mendapatkan penanganan serius dan perhatian serius dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Dari bencana ini kami berharap permerintah pusat agar memperhatikan Nusa Penida ini dengan kebijakan nasional harus diperhatikan secara serius. Nusa Penida yang rawan akan kerusakan tanggul, banjir bandang dan bencana lainnya.

“Kejadian ini benar-benar di luar dugaan yang menghancurkan akses publik jembatan putus dan objek wisata dan sumber mata air juga diterjang banjir,” ujar Bupati Suwirta saat meninjau objek wisata Cristalbay, Senin(13/12).

Kepala BPBD, Kadis PU dan Kasatpol PP Damkar Klungkung juga sudah mengirim sejumlah armada alat berat dan personelnya untuk penanganan pasca bencana banjir bandang tersebut.

Status Tanggap Darurat Bencana
Bupati Suwirta juga menetapkan status transisi pemulihan darurat bencana, pasca musibah banjir bandang yang terjadi, Senin (13/12) dini hari. Rapat penetapan status ini dilaksanakan secara darurat di Wantilan Pura Segara, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida.

“Penetapan status tanggap darurat bencana ini sangat penting, agar anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa digunakan untuk penanggulangan bencana sehingga bisa membuka akses untuk masyarakat,” ungkap I Nyoman Suwirta.

Lebih lanjut, anggaran belanja tidak terduga ini juga harus segera dilakukan, karena pencairan dana dari APBD untuk tahun ini tidak boleh dilakukan setelah tanggal 25 Desember 2021 nanti.

Ada beberapa pertimbangan ditetapkannya status tanggap darurat bencana di Nusa Penida. Diantaranya bencana banjir bandang di Nusa Penida merusak berbagai fasilitas umum seperti jalan dan jembatan yang jebol. Sehingga mengganggu dan membahayakan aktivitas warga di wilayah terdampak bencana banjir bandang.

“Nanti status tanggap darurat ini ditetapkan selama 2 pekan kedepan. Sebagai penanggulangan jangka pendek, akan kami upayakan dengan belanja tidak terduga yang masih tersisa di akhir anggaran ini,” jelas Suwirta.

Ada beberapa wilayah terdampak banjir bandang yang terjadi di Nusa Penida, yakni di Desa Suana, Desa Kutampi, Desa Ped, Batununggul dan Desa Sakti. Selain bangunan warga yang rusak, sejumlah fasilitas umum seperti badan jalan dan jembatan di Desa Ped juga jebol dan menganggu akses masyarakat. (855)

Pos terkait