Bangun Pariwisata Terintegrasi, Kemenparekraf Tingkatkan SDM Pelaku Parekraf di Labuan Bajo

pariwisata terintegrasi1
Kegiatan Biannual Tourism Forum yang diselenggarakan Kemenparekraf di Labuan Bajo, 24 - 26 November 2022. (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Sebagai salah satu sektor strategis, pariwisata berperan dan berkontribusi penting dalam memberikan manfaat pembangunan yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat. Terutama sejak ditetapkan sebagai sektor unggulan bangsa oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 lalu, pariwisata dicita-citakan dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat baik di tingkat lokal maupun nasional.

Mengusung tema Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dalam Mendukung Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, kembali menggelar Biannual Tourism Forum yang mengulas tentang  penyelenggaraan sertifikasi tenaga kerja pariwisata di Destinasi Pariwisata Labuan Bajo, di Hotel La Prima, Labuan Bajo selama 3 hari, 24 – 26 November 2022.

Bacaan Lainnya

“Sebagai sebuah industri yang memiliki aktivitas bisnis di dalamnya, pariwisata sangat bergantung pada keberadaan manusia, sehingga kesiapan sumber daya manusia berperan sebagai motor penggerak utama kelangsungan industri pariwisata. Dengan begitu kompetensi dan kualitas para pelaku pariwisatanya juga perlu terus ditingkatkan.” Demikian disampaikan Titik Lestari, Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf saat membuka forum.

Titi juga menjelaskan, saat ini ada pergeseran tren pola perilaku wisatawan yang mengarah pada quality Tourism/pariwisata berkualitas dimana tuntutan wisatawan untuk mendapatkan experience saat berwisata juga makin tinggi dan ini sangat terkait dengan kesiapan SDM di bidang kepariwisataan. Dengan begitu, kebutuhan SDM tersertifikasi di bidang kepariwisataan saat ini menjadi salah satu kunci penting, khususnya bagi Labuan Bajo yang saat ini menjadi salah satu destinasi yang paling dituju di Indonesia.

“Melihat perkembangan pariwisata Labuan Bajo saat ini, sertifikasi menjadi salah satu syarat wajib bagi para tenaga kerja sektor pariwisata, sehingga dapat menjadi jaminan keamanan dan sekaligus sebagai wujud pemenuhan standar kualitas pelayanan bagi wisatawan, karena ada jaminan kompetensi dari para pelaku pariwisata,” tegas Titi.

Setidaknya ada empat bidang pariwisata yang menjadi fokus pembahasan uji kompetensi dalam rangka menjamin ketersediaan tenaga kerja terampil di sektor pariwisata pada Biannual Tourism Forum tahun ini, yaitu sertifikasi SDM bidang Biro Perjalanan Pariwisata, Bidang Kepemanduan, Bidang Hotel dan Restoran, dan Bidang SPA.

Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Pius Baut, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pembangunan infrastruktur yang terjadi selama tiga tahun terakhir ini di Labuan Bajo yang dilakukan pemerintah pusat tidak terlepas dari upaya untuk mensejahterakan masyarakat.

“Penataan fasilitas dan ruang publik saat ini telah berhasil mempercantik wajah kota Labuan Bajo. Selain ketersediaan infrastruktur, bersama-bersama kami terus menggenjot peningkatan SDM yang kompeten melalui berbagai pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat khususnya para pelaku pariwisata. Dan sertifikasi pelaku pariwisata menjadi standar kualitas SDM yang terus kami kejar saat ini,” tegas Pius.

Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) sendiri merupakan program berkelanjutan yang diselenggarakan Kemenparekraf sejak 2019 bekerja sama dengan Bank Dunia, meliputi 3 wilayah, yaitu Danau Toba, Borobudur-Prambanan-Yogyakarta, dan Lombok, yang menekankan pada Pengembangan SDM dengan fokus pada Peningkatan Partisipasi Lokal Dalam Perekonomian Pariwisata.

Pada tahun 2021, cakupan P3TB kemudian diperluas dengan penambahan 3 wilayah, yaitu Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Labuan bajo, dan Wakatobi. Total cakupan wilaya P3TB saat ini adalah 6 wilayah dengan 2 DPSP di dalamnya.

Hingga saat ini total target sertifikasi kompetensi di 6 wilayah P3TB tahun 2022-2023 adalah sebanyak 45 ribu orang dengan keterlibatan 42,02% perempuan dan 57,98% laki-laki. Dan untuk Labuan Bajo baru sebanyak 1.600 orang tersertifikasi pada 4 bidang tersebut dari total target 6.900 orang. (Sumber data: Direktorat Standarisasi Kompetensi Kemenparekraf)

“Peningkatan kapasitas SDM kedepannya masih terus menjadi fokus kami, sehingga berbagai dukungan melalui berbagai koordinasi dan kolaborasi lintas instansi di Manggarai Barat, Pemerintah Pusat, Lembaga terkait lainnya, hingga swasta kami harapkan bisa melengkapi pemenuhan kebutuhan SDM kepariwisataan tersertifikasi di Labuan Bajo yang bukan hanya dari sisi jumlah, tetapi terutama adalah dari segi kualitas. Kami berharap SDM pariwisata kami ke depannya menjadi salah satu produk kepariwisataan yang makin memperkuat Labuan Bajo sebagai DPSP di Indonesia,” ujar Pius.

Hadir dalam forum ini, Direktur Standardisasi Kompetensi, Koordinator Peningkatan Kompetensi SDM Pariwisata (Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata) Kemenparekraf, Kadispar Manggarai Barat, Kadisnakertrans Manggarai Barat, Koordinator Manajemen Strategis 3, Direktorat Manajemen Strategis Kemenparekraf, perwakilan dari Lembaga Pendidikan, Asosiasi, Pelaku Pariwisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Manggarai Barat yang dalam Forum Pariwisata ini turut memberi masukan dan gagasan untuk mengoptimalkan Program P3TB. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.