Bandara I Gusti Ngurah Rai Raih Penghargaan Manajemen Energi Tingkat Dunia

bandara penghargaan
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menerima penghargaan Energy Management Insight Award dalam ajang Energy Management Leadership Awards 2023 yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM).

Penghargaan ini diperuntukkan bagi pelaku industri dan entitas usaha lintas sektor di seluruh dunia yang telah menerapkan sistem manajemen energi untuk mencapai manfaat di bidang energi, ekonomi, dan keberlanjutan.

Bacaan Lainnya

Sebagai salah satu bandara dibawah oengelolaan PT Angkasa Pura I, Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil meraih penghargaan atas upayanya dalam mengimplementasikan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi.

“Penghargaan Energy Management Insight Awards merupakan wujud apresiasi atas komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, di mana hal ini juga merupakan salah satu misi perusahaan,” jelas Direktur Teknik PT Angkasa Pura I Lukman F  Laisa, di Jakarta (22/6/2023) lalu.

Bandara I Gusti Ngurah Rai kata Lukman, merupakan salah satu bandara Angkasa Pura I yang secara konsep dan operasional kebandarudaraan sangat memperhatikan aspek manajemen energi serta pelestarian lingkungan hidup.

Mewakili manajemen dan seluruh insan Angkasa Pura I, kami merasa sangat bangga atas penghargaan ini,” lanjut Lukman.

Dikutip dari rilis resmi, Acting Head of Secretariat Clean Energy Management (CEM) Prasoon Agarwal mengucapkan selamat atas pencapaian ini. Ia mengatakan, penghargaan diperuntukkan bagi instansi di seluruh dunia atas upaya dan inovasi dalam manajemen energi, serta keberhasilannya dalam mencapai penurunan penggunaan energi dan emisi yang sangat mengesankan.

Para penerima penghargaan adalah institusi terdepan dalam bidang efisiensi energi dari berbagai sektor industri.

“Mewakili CEM dan seluruh stakeholder terkait, kami mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan ini, serta mengapresiasi atas upaya yang dilaksanakan untuk menuju masa depan yang berkelanjutan,” ucap Prasoon Agarwal.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil melakukan penghematan energi sebesar 26.592 MWh atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp 27,8 miliar pada rentang tahun 2020 hingga 2022.

Penghematan energi tersebut mengalami peningkatan sebesar 44% dalam rentang periode 2 tahun terakhir. Selain berhasil melaksanakan penghematan energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2.

Untuk mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca di tahun 2030 melalui program ENDC (Enhanced Nationally Determine Contribution), Angkasa Pura I juga telah mengimplementasikan sejumlah program di Bandara Ngurah Rai di antaranya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa solar panel system atau photovoltaics dengan kapasitas maksimal hingga 155 kWp.

Instalasi sistem pendingin terminal (chiller) terpusat, penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan, penggunaan lampu LED, serta desain arsitektur terminal bandara yang mendukung implementasi program penghematan energi.

Sebelumnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai di bidang efisiensi energi, yakni Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM).

Penghargaan yang diterima pada Oktober 2022 tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali diganjar Peringkat 1 pada kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung Sub Kategori Gedung Besar.

“Berbagai capaian yang berhasil diraih ini menjadi dorongan bagi Angkasa Pura I untuk terus berkomitmen dalam memberikan kontribusi nyata dalam konservasi energi, penurunan gas rumah kaca, serta pelestarian lingkungan,” pungkas Lukman. (pp03)

Pos terkait