Bali Menuju Low Season, Wisman Turun 15 Persen

Kadis Pariwisata Bali Putu Astawa di gedung Wiswa Shaba, Kantor Gubernur Bali, Jumat (13/3/2020).

DENPASAR | patrolipost.com – Menuju bulan low season 2020 serta digempur kasus Covid-19, pariwisata Bali mengalami penurunan sebanyak 15 persen. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Bali berdasarkan data kunjungan turis mancanegara ke Bali per tanggal 1 hingga 9 Maret 2020.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa memaparkan, data rata-rata kedatangan turis dari mancanegara berkunjung ke Bali saat ini berkisar 10.500 sampai 11 ribu turis per harinya. Pada bulan sebelumnya rata-rata 15 ribu per hari.

Bacaan Lainnya

“Dari data yang terkumpul di bulan Maret, tanggal 1 hingga 9 Maret 2020 menunjukkan kunjungan turis ke Bali mengalami penurunan sebanyak 15 persen,” kata Putu Astawa, di gedung Wiswa Shaba Kantor Gubernur Bali, Jumat (13/3/2020).

Dia menerangkan, setiap hari di bulan sebelumnya, kedatangan turis mencapai 15 ribu turis per harinya. Sekarang terjadi penurunan 15 persen. “Kalau hari biasa kan sekitar 15 ribu gitu,” ucapnya.

Astawa juga menuturkan pariwisata tidak selalu jumlah pengunjung melambung tinggi disetiap bulannya, namun ada bulan-bulan low season. Saat tiba di bulan low season selalu terjadi penurunan, tetapi tidak signifikan.

“Di bulan low season pengunjungnya biasanya sekitar 13 ribu sampai 14 ribu per hari, tapi kenyataannya saat ini hanya 11 ribu,” tuturnya.

Sementara itu, Astawa mengungkapkan ada sejumlah agenda festival yang akan dimulai pada bulan April sampai 6 bulan ke depan.

“Ada kurang lebih sebelas agenda, tetapi bukan dilaksanakan di bulan ini. Itu sebagai persiapan-persiapan kalau sudah pada saatnya nanti kita laksanakan, sementara ini agenda tersebut belum ada yang di-cancel. Kalau sekarang kan lebih baik kita memitigasi kewaspadaan,” imbuhnya.

Selain itu, Ia menambahkan dengan adanya langkah-langkah meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan kesiapsiagaan serta mengedukasi masyarakat dengan informasi-informasi yang benar merupakan hal yang sangat penting di jajaran pariwisata.

“Supaya masyarakat itu tetap tenang, tidak panik dan bisa melakukan hal hal yang sesuai dengan acuan-acuan yang telah ditentukan oleh pihak kesehatan,” tandasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.