ARW: Efek Domino Kebijakan BI Bagi Perekonomian Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19

2022 01 02 15 07 02 175
2022 01 02 15 07 02 175

Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW).

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com -Anggota Komisi XI DPR RI, yang mempunyai ruang lingkup di bidang Keuangan dan Perbankan; dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara, I Gusti Agung Rai Wirajaya atau kerap disapa ARW memandang Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Bali yang dipimpin Trisno Nugroho, sepanjang tahun 2021 menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan. Hal itu dikatakan ARW lantaran berbagai program kebijakan yang digulirkan mengarah pada kesejahteraan masyarakat Bali, khususnya sepanjang tahun 2021 bisa dikatakan membuahkan hasil.

“Semisal program PSBI, transaksi non tunai, ketahanan pangan, stabilitas moneter, UMKM, pengendalian inflasi daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta menggerakkan sektor pariwisata dan program lainnya mampu memberikan efek domino bagi kebangkitan ekonomi masyarakat Bali,” sebut politisi PDI Perjuangan asal Desa Peguyangan Denpasar ini, Jumat (31/12/2021).

ARW, anggota DPR RI empat periode dapil Bali ini juga mencermati, sejak pandemi Covid-19 merebak, akhir 2019 yang sampai kini belum berakhir, Bank Indonesia terus bergerak memberikan dukungan dari sisi logistik ataupun kebijakan.

“Tak henti Bank Indonesia menggelontorkan bantuan sembako bagi khalayak, baik yang disalurkan sendiri ataupun melalui pihak ketiga, semata-mata untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19,” ujarnya, yang juga mengapresiasi kinerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Trisno Nugroho atau kerap dipanggil ARW “Bli Gede”.

Politisi senior PDI Perjuangan ini juga menilai berbagai capaian mampu diraih Bank Indonesia Bali, pola komunikasi yang diterapkan Bank Indonesia dalam menyosialisasikan program atau kebijakan menjadi kata kunci keberhasilan tersebut.

“Patut menjadi contoh pola komunikasi yang diterapkan Bank Indonesia dengan menggandeng berbagai pihak seperti, pemerintah daerah, pengusaha, UMKM, serta masyarakat dan media untuk turut berpartisipasi menyukseskan program atau kebijakan Bank Indonesia,” tutur ARW, seraya menambahkan, implementasi serta indikator capaian program Bank Indonesia menurut ARW juga jelas. “Ini yang mestinya bisa jadi contoh pemerintah ataupun pihak lain jika ingin dikatakan berhasil,” tukasnya.

Lantas ia kembali mencontohkan, transaksi non tunai atau digitalisasi sistem pembayaran dengan menggunakan Quick Response Indonesian Standart (QRIS), sejak awal diluncurkan mampu mengubah pola perilaku masyarakat dalam bertransaksi, yang biasanya menggunakan uang tunai, lantas secara perlahan mulai beralih menggunakan transaksi non tunai (QRIS).

Merujuk pada data Bank Indonesia, ARW mengapresiasi capaian penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sampai dengan Oktober 2021, tercatat jumlah transaksi QRIS mencapai 982 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp75 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 555% (ytd) dari sisi transaksi dan 345% (ytd) dari sisi nominal, jika dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang tercatat sebesar 150 ribu transaksi dengan nominal 17 miliar rupiah. Sedangkan dari sisi merchant, disebutkan, awal Desember 2021, jumlah merchant QRIS tercatat mencapai 388.223 merchant atau tumbuh 122% (ytd) dibandingkan awal tahun 2021 yang tercatat sebanyak 174.893 merchant.

“Kita di Komisi XI terus mendorong Bank Indonesia agar tetap menumbuhkan optimisme, supaya masyarakat tidak terpuruk lebih dalam akibat terpaan pandemi Covid-19,” pungkasnya. (wie)

 

Pos terkait