Apes, Anak Buah Teledor Usaha Batik H Basyir Disegel

Haji Basyir.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Apes alias sial, mungkin itu kata yang paling tepat menimpa H Basyir (61th) pemilik Mila Batik yang berlokasi di Pulau Misol I, Denpasar usai tempat usahanya disegel Tim Yustisi Kota Denpasar, Kamis (28/11/2019).

Haji Basyir yang telah memulai usahanya dari tahun 2005 hingga sekarang ini menceritakan kejadian yang menimpa usahanya bisa dibilang akibat keteledoran salah seorang pegawainya yang bernama Mutadin asal Banyuwangi yang sudah dikenal lama dirinya.

Mutadin inilah yang buang cairan sablon ke sungai. Mutadin sendiri sebenarnya berprofesi sebagai buruh bangunan, tapi karena butuh pegawai yang sifatnya sementara, Muhtadinlah yang diminta membantu sementara. Menurut Haji Basyir, produksi batiknya sudah dipindahkan ke Pekalongan dalam beberapa tahun belakangan ini, usahanya yang di Pulau Misol hanya digunakan untuk membuat contoh dan beberapa pesanan kecil saja. Namun demikian, dirinya sempat kaget juga ketika dikabari istrinya (Hj Nur Hayati, red) tempat usahanya akan disegel, apalagi posisi dirinya di rumah Pekalongan, Jawa Tengah. Begitu mendapat informasi dari istrinya iapun langsung meluncur ke Denpasar.

“Apa yang dilakukan Mutadin karena ketidaktahuannya saja, sekarang dia menghilang, entah kemana. Mungkin dia takut ditangkap. Tapi ndak apa-apa biar saja, kan usaha saya, jadi saya yang harus bertanggungjawab,” tukasnya.

Ramai berita di media massa tempat usahanya disidak yang berujung pada penyegelan usaha, diakui banyak langganannya takut ke tempatnya bahkan ada juga menghubungi dirinya hanya untuk memastikan jika usahanya masih buka.

“Yang disegel kan tempat produksi saya, lha sedangkan saya tinggal disini, jadi ndak ada masalah kapanpun bisa datang,” sebutnya meyakinkan para pelanggannya.

Rencananya setelah mengikuti sidang tipiring di Pengadilan Denpasar, Jumat (29/11/2019) Haji Basyir akan mulai keliling lagi ke pelanggannya satu per satu yang tersebar di seputaran Denpasar sekedar meyakinkan usahanya masih melayani pembelian.

“Setelah sidang tipiring, saya ndak akan produksi lagi di Bali, semua saya pindahkan ke Pekalongan. Paling hanya melayani beli putus produk jadi saja,” tutupnya. (473)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.