Anggota DPRD Asal Nusa Penida, Wayan Baru: Listrik untuk Warga Jangan Digilir!

dprd 33333
Wakil Ketua DPRD Klungkung asal Nusa Penida, Wayan Baru. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Kondisi pelayanan listrik di Nusa Penida belum maksimal, masih sering terjadi listrik kondisinya byar pet. Hal ini memantik kritikan keras dari Wakil Ketua DPRD Klungkung, Fraksi Gerindra asal Nusa Penida,Wayan Baru. Dirinya menyayangkan kondisi listrik di Nusa Penida sangat memprihatinkan. Meski Nusa Penida sudah berkembang pesat sebagai daerah tujuan wisata di Bali, faktanya pelayanan listrik di wilayah Kepulauan Nusa Penida, masih jauh dari kata layak. Kondisi ini sangat ironis melihat reputasi Nusa Penida sebagai destinasi favorit dan infrastruktur pendukungnya yang tidak kunjung berbenah. Kondisi layanan listrik masih juga belum memadai. Hal ini amat dirasakan oleh penyedia jasa akomodasi pariwisata maupun masyarakat Nusa Penida.

“Saat Nyepi itu listrik mati total, kami masih bisa maklumi. Tetapi setelah Nyepi itu juga sempat mati cukup lama. Katanya ada layanan jalur premium, jalur biasa, toh juga tidak ada bedanya, sama saja. Ini bagaimana perhitungannya dalam memberikan pelayanan? Padahal di Klungkung Daratan meski Nyepi layanan listrik tetap ada, tetapi masyarakat yang sadar untuk memadamkannya,” ungkap Wayan Baru, baru baru ini.

Politisi Partai Gerindra ini menilai di satu sisi, semua pihak menginginkan keberlangsungan pariwisata yang lebih baik. Tetapi disisi lain, pelayanan dari berbagai macam aspek, baik itu listrik, hingga daya dukung infrakstruktur lainnya, masih belum juga tersedia dengan baik. Maka, politisi asal Desa Sakti Nusa Penida ini, melihat ada satu proses yang terhambat dalam upaya mempercepat daya dukung pariwisata di Nusa Penida. Kebiasaan yang masih bertahan sampai sekarang, adalah ketika ada kejadian yang berdampak negatif, baru semuanya ramai menjanjikan banyak hal, tetapi setelah itu tidak ada tindaklanjutnya.

“Terutama terkait pelayanan listrik ini, saya sejak awal sudah keras menyoroti masalah ini. Tetapi tidak kunjung berbenah. Bahkan, di Nusa Penida fenomena ini sudah sering menjadi bahan diskusi dan sorotan masyarakat. Di luar konteks Nyepi, pelayanan juga masih mengecewakan, biasanya kita mengenal piala bergilir, ini justru pemadaman listrik yang sering bergilir. Sampai kapan kita begini terus. Saat lambat bayar, layanan disegel, kalau penyedia layanan melakukan pemadaman seenaknya, lalu bagaimana. Ini kan tidak profesional. Ayolah berbenah. Kami sudah lelah dengan kondisi seperti ini terus,” katanya.

Seperti diketahui layanan listrik di Nusa Penida, termasuk Lembongan dan Ceningan, memang mati total saat perayaan Nyepi Tahun Saka 1945 pada 22 Maret 2023 lalu. Ini sudah terjadi setiap tahun, alasannya agar pelaksanaan Nyepi tidak terganggu oleh suara bising dari pembangkit listrik. Sesuai kesepakatan dari aparat desa dan majelis desa adat setempat, listrik di Nusa Penida saat Nyepi mulai dipadamkan pada pukul 08.00 Wita, dan direncanakan mulai hidup lagi pada pukul 04.00 wita keesokan harinya. Namun nyatanya menurut Wayan Baru, sampai pukul 08.00 Wita pada saat Ngembak Geni, layanan listrik belum kembali normal. Kondisi inilah yang membuat dia dan warga lainnya di Nusa Penida kecewa berat. (855)

Pos terkait