Alumni Akpol 1993 Bagikan Sembako di Kampung Bugis Serangan

Penyerahan bantuan sembako dari Alumni Akpol 1993 di Pulau Serangan Denpasar Selatan. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan Tahun 1993 “Batalyon Pesat Gatra” membagikan paket sembako kepada masyarakat yang terkena dampak PPKM di Kampung Bugis Pulau Serangan, Denpasar Selatan, Sabtu (21/8/2021).

Kegiatan sosial dipimpin Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana alumni Alpol tahun 1993, serta Irwasda Polda Bali Kombes Pol Awang Joko Rumitro dan Direktur Polairud Polda Bali Kombes Pol Toni Ariadi Effendi. Sebanyak 100 paket sembako dibagikan kepada warga Kampung Bugis  Pulau Serangan. Bantuan sosial ini merupakan inisiatif perhatian dari Alumni Akpol tahun 1993 “Batalyon Pesat Gatra” sekaligus sebagai bentuk kepedulian dan rasa simpati kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

Suardana menjelaskan, bantuan ini untuk meringankan beban masyarakat. Sedikitnya alumni Akpol tahun 1993 ini membagikan 14.000 paket sembako yang didistribusikan ke seluruh penjuru Indonesia. Bali kebagian 2.000 paket sembako untuk dibagikan ke warga di 9 kabupaten dan kota.

“Hari ini juga ada pembagian sembako di daerah Kubu, Karangasem. Dan khusus untuk wilayah Serangan ini sebanyak 100 paket sembako,” ungkapnya.

Sementara Awang Joko Rumitro menambahkan, penyaluran bantuan sembako ini telah terorganisasi secara baik supaya benar – benar sampai ke tangan warga yang benar-benar membutuhkan akibat terdampak pandemi Covid-19. Selama masa PPKM, pihaknya bakal terus menyalurkan bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat yang paling terdampak. Paket sembako terdiri dari beras 5 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter, sarden, kecap, Indomie, teh, tepung terigu.

“Kami akan usahakan untuk selalu hadir di tengah masyarakat. Kita tersentuh melihat kondisi masyarakat terdampak. Kami juga mengimbau kepada para masyarakat yang ada kelebihan rezeki untuk berbagi,” imbuhnya.

Sedangkan Toni Ariadi Effendi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan Protokol Kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Bali sehingga pariwiata dan ekonomi segera pulih.

“Tentunya dari dalam diri sendiri juga tetap menjaga Protokol Kesehatan, yaitu mencuci tangan, pakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan,” ujarnya. (007)

Pos terkait