Kejam Pemerkosaan di Kereta Api Amerika, Penumpang Malah Sibuk Merekam

kosa 1111
Kasus pemerkosaan terhadap wanita di kereta api, Amerika Serikat, penumpang malah sibuk merekamnya. (ist)

Patrolipost.com – Seorang wanita diperkosa di dalam sebuah kereta komuter di pinggiran Philadelphia, Amerika Serikat (AS). Lebih mengejutkan, pemerkosaan terjadi di hadapan sejumlah penumpang lain namun tidak ada yang menolong.

Dilansir Associated Press, Rabu (20/10/2021), Inspektur Timothy Bernhardt dari Departemen Kepolisian Upper Darby menuturkan bahwa polisi dipanggil ke stasiun 69th Street pada Rabu (13/10) malam, pukul 22.00 waktu setempat, pekan lalu, setelah terjadi penyerangan seksual di dalam kereta yang melaju di jalur Market-Frankford Line.

Seorang pegawai Otoritas Transportasi Pennsylvania Tenggara (SEPTA) yang ada di sekitar kereta menghubungi polisi untuk melaporkan bahwa ‘ada yang tidak beres’ dengan seorang penumpang wanita di dalam kereta.

“Pegawai SEPTA naik ke dalam kereta dan melihat penyerangan sedang berlangsung dan segera menghubungi 911. Hal itu segera direspons oleh Polisi Transit SEPTA, dan seorang polisi naik ke dalam kereta ketika kereta tiba di Pusat Transportasi 69th Street,” ucap juru bicara SEPTA, Andrew Busch.

Personel Kepolisian SEPTA sendiri merupakan petugas khusus mengurusi sistem transit massal di Pennsylvania. Polisi tersebut kemudian menunggu di perhentian selanjutnya dan mendapati seorang wanita yang menjadi korban pemerkosaan.

Polisi juga langsung menangkap seorang pria yang menjadi tersangka pemerkosaan. Sedangkan korban kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Bernhardt menyebut korban sebagai ‘wanita yang luar biasa kuat’ yang memberikan banyak informasi kepada polisi. Disebutkan juga bahwa korban tidak mengenal pelaku.

Keseluruhan tindak penyerangan seksual itu terekam dalam video kamera keamanan di dalam kereta, yang juga menunjukkan adanya sejumlah orang lainnya di dalam kereta saat tindak pidana bukan menolong, malah merekamnya.

Menurut Bernhardt penumpang lain seharusnya dapat melakukan sesuatu melihat kejadian tersebut.

“Ada banyak orang, yang menurut pendapat saya, seharusnya melakukan intervensi; seseorang seharusnya melakukan sesuatu,” ucap Bernhardt dalam pernyataannya.

“Ini berbicara soal di mana posisi kita dalam masyarakat; maksud saya, siapa yang akan membiarkan sesuatu seperti itu terjadi? Itu sangat meresahkan,” imbuhnya.

Dalam pernyataannya, SEPTA menyebut kasus ini sebagai ‘tindak kriminal mengerikan’ dan mendorong siapa saja yang menyaksikan hal seperti itu untuk melaporkannya kepada pihak berwenang.

“Ada orang lain di kereta yang menyaksikan tindakan mengerikan ini, dan itu bisa dihentikan lebih cepat jika seorang penumpang menghubungi 911,” sebut SEPTA dalam pernyataannya.

Menurut dokumen pengadilan Delaware County, pelaku yang diidentifikasi sebagai Fiston Ngoy (35) yang oleh media-media AS disebut sebagai tunawisma.

Dia telah dijerat dakwaan pemerkosaan, penyerangan tidak senonoh dan sejumlah dakwaan terkait lainnya. Pelaku disebut sudah dikenal oleh Kepolisian SEPTA maupun Kepolisian Upper Darby sebelumnya.

Tersangka, menurut dokumen pengadilan itu, kini ditahan di Penjara Delaware County, dengan besaran jaminan ditetapkan 10 persen dari US$ 180 ribu. Tersangka dijadwalkan akan kembali disidang pada Senin (25/10) mendatang. (305/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.