Dampak Gempa, Ratusan KK Desa Trunyan Terisolir, Polres Bangli Siagakan 2 Speedboat Penyeberangan

speedboat
Speedboat Polair Polres Bangli saat melayani akses masyarakat di Danau Batur Kintamani, Bangli, Minggu (17/10/2021). (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Longsor yang terjadi di jalur Desa Buahan menuju Desa Trunyan Kecamatan Kintamani Bangli akibat gempa Sabtu (16/10/2021) dinihari mengharuskan masyarakat menyeberang di Danau Batur. Ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Batu Dingding dan Desa Trunyan masih terisolasi.

Untuk kegiatan penyaluran bantuan ke lokasi desa yang terisolir juga lewat danau. Namun penyeberangan hanya mengandalkan speedboat milik Polair Polres Bangli. Untuk melayani masyarakat Sat Polair Polres Bangli menyediakan dua speedboat. Tingginya mobilitas warga menyebabkan petugas kewalahan melayani penyeberangan.

Bacaan Lainnya

Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan saat dikonfirmasi mengatakan, hingga Minggu (17/10/2021) siang akses jalan darat ke Desa Trunyan belum bisa dilalui. Pihaknya tidak menampik penyeberangan untuk layanan masyarakat terisolir maupun penyaluran bantuan hanya mengandalkan dua speedboat.

“Kami hanya memiliki dua unit speedboat. Banyak yang harus kami layani. Sabtu kemarin, dalam sehari penyeberangan sebanyak 12 kali,” ungkapnya

Terbatasnya speedboat cukup menghambat kegiatan. Diakui jika pihaknya kewalahan jika hanya mengandalkan dua speedboat tersebut. “Sebetulnya perlu dukungan boat lagi untuk percepatan penyaluran logistik maupun kebutuhan mendesak warga yang terisolir,” tegasnya.

Disampaikan untuk logistik sudah mulai disalurkan sejak Sabtu kemarin. Dalam kondisi darurat pasokan makanan yang diutamakan. “Distribusi darurat kemarin ada 100 paket. Hari ini dari Bhayangkari dipimpin Ibu Kapolda juga menyalurkan bantuan logistik,” jelas mantan Kapolres Mappi Papua ini.

Menurut AKBP Agung Dhana, bantuan yang masuk dari berbagai pihak baik pemerintah, pihak swasta maupun organisasi lainya. Bantuan mulai sembako maupun nasi bungkus. “Yang diutamakan warga yang terisolir. Kami sudah minta perbekel untuk melakukan pendataan warganya,” sambungnya.

Terkait evakuasi material longsor, Kapolres kelahiran Mataram ini menyebutkan, personel gabungan Polres Bangli, Kodim 1626/Bangli, Yonzipur Kodam IX/Udayana hingga personel Brimob Polda Bangli sudah mulai melakukan evakuasi dengan alat berat. Alat berat yang dimanfaatkan milik Dinas PU provinsi dan kabupaten, serta Yonzipur.

“Kami juga drop personel ke desa terisolir, di sana personel membantu membersihan material yang bisa dibersihkan tanpa menggunakan alat berat,” ujarnya.

Sementara itu, Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana mengatakan, begitu material berjatuhan lagi maka petugas harus menghentikan proses evakuasi. Diakui, kondisi masih rawan dan tidak menutup kemungkinan ada material yang jatuh (longsor) lagi.

“Hari ini (Minggu) alat berat sudah bekerja sejak pukul 09.00 Wita, namun tidak berselang lama ada material yang jatuh lagi,” sambungnya.

Ada delapan titik longsor dan tiga diantaranya longsor besar. Di tiga titik tersebut banyak bebatuan besar dan perlu waktu cukup lama untuk mengevakuasinya. Disampaikan jika penanganan longsor sudah sampai di titik ketiga. “Mudah-mudahan semua segera terbuka dan bisa dilalui kendaraan,” ujarnya.

Sedangkan Perbekel Abang Batu Dingding I Made Diksa mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perbekel Trunyan. Yang mana pihaknya sudah mendata warga. Berdasarkan data sementara warga yang terisolir ada ratusan kepala keluarga (KK). Untuk di Desa Batu Dingding ada 217 KK dan di Desa Trunyan ada 286 KK.

“Kami masih lakukan validasi, termasuk juga pengecekan kerusakan akibat gempa kemarin,” kata Made Diksa. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.