Desa Buduk Resmi Sandang Nama Kampung Tangguh Narkoba

desa buduk
Peresmian Desa Buduk oleh Kapolres Badung sebagai kampung tangguh anti narkoba.(ist)

MANGUPURA | patrolipost.com – Desa Buduk Mengwi, Kabupaten Badung resmi menyandang nama Kampung Tangguh anti Narkoba. Adapun Kampung Tangguh Narkotika dibentuk karena Badung merupakan wilayah yang penduduknya sangat heterogen dan banyak pendatang.

Hal ini diungkapkan Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes saat meresmikan Kampung Tangguh anti Narkoba di Kantor Perbekel Desa Buduk, Selasa (12/10/2021). Kegiatan tersebut turut dihadiri Plt Kepala BNNK Badung Kompol AA Mudita, Kasat Resnarkoba Polres Badung Iptu I Putu Budi Artama, Perbekel Desa Buduk I Ketut Wira Adi Admaja, serta beberapa perwakilan warga Buduk.

Bacaan Lainnya

“Pembentukan Kampung Tangguh Narkotika ini, merupakan salah satu langkah Kepolisan dalam berperang melawan narkotika dan merupakan bentuk nyata dari anti narkotika,” ujar AKBP Leo.

Lebih lanjut dijelaskan, hal ini dibentuk karena Badung merupakan wilayah yang penduduknya sangat heterogen dan banyak pendatang.

“Sehingga perang terhadap narkoba memerlukan terobosan, agar setiap desa di Badung bersih dari narkotika,” ungkapnya.

Mantan Kasat PJR Ditlantas Polda Bali ini juga membeberkan terkait memilih Desa Buduk lantaran telah menjadi salah satu contoh kampung yang mampu mencegah dan menangkal bahaya narkoba, baik dari dalam maupun luar.

“Penanganan terhadap ancaman narkoba bukan hanya dilakukan oleh aparat penegak hukum atau instansi tertentu saja, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama,” serunya.

AKBP Leo menerangkan bahwa ancaman bahaya narkoba saat ini sangat serius. Para bandar narkoba tidak pandang bulu dalam menggaet seseorang untuk terlibat dalam narkoba. Seperti orang dewasa dijadikan kurir ataupun konsumennya menyasar anak-anak.

“Para bandar tidak mengenal tempat dan waktu. Mereka mengedarkan di sekolah, di kampus, bahkan di rumah ibadah,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya tak menampik peredaran gelap narkoba ini membuat banyak orang tergiur untuk terlibat. Salah satu faktornya adalah mudah mendapatkan uang dalam jumlah banyak. Meski sudah diketahui risiko yang dihadapi sangatlah tinggi, terutama ancaman terhadap kesehatan.

“Bicara narkotika adalah bicara bisnis. Bicara suplai dan demand. Suplai tidak akan berakhir kalau demand atau permintaan masih ada. Bisnis paling menggiurkan di dunia saat ini adalah bisnis narkoba. Cepat mendapatkan uang dalam jumlah banyak. Maka dari itu perang terhadap peredaran gelap narkotika harus serius dan melibatkan semua pihak,” tegasnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Buduk, Ketut Wira menyambut baik terpilihnya desa yang dipimpinnya sebagai percontohan dalam memerangi narkoba. Pihaknya berharap bahwa ke depannya sinergitas antara desa dengan aparat terkait dalam memberantas narkoba semakin baik.

“Terimakasih kepada Bapak Kapolres Badung menetapkan Desa Buduk sebagai Kampung Tangguh anti Narkoba,” ungkapnya. (pp02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.