Hengkang dari Hanura, Demokrat dan Perindo Bentuk Fraksi Persatuan Demokrat

dprd 66666
DPRD Klungkung menggelar rapat paripurna, pembentukan Fraksi Persatuan Demokrat. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Untuk menyeimbangkan serapan aspirasi masyarakat, Partai Perindo dan Demokrat yang sebelumnya bergabung dengan Hanura kini merlepaskan diri. Untuk itu DPRD Klungkung menggelar rapat paripurna, pembentukan fraksi dengan nama Fraksi Persatuan Demokrat, Jumat (1/10). Dengan tambahan fraksi baru ini, DPRD Klungkung saat ini diperkuat oleh 6 fraksi.

Dihubungi terpisah, Sabtu (2/10), Sekwan Klungkung, I Wayan Sudiarta menjelaskan, Fraksi Persatuan Demokrat dibentuk oleh 2 partai yakni Perindo dan Demokrat yang sebelumnya bergabung dengan Fraksi Hanura. Ada tiga anggota dewan yang akan memperkuat Fraksi Persatuan Demokrat, yakni I Made Jana sebagai Ketua Fraksi, I Nyoman Mujana dari Partai Perindo sebagai sekretaris, dan Gede Artison Andarawata sebagai anggota.

“Rencana pembentukan fraksi baru ini sebenarnya sudah sejak 2 bulan lalu, sebelumnya sudah disetujui badan musyawarah dan diparipurnakan hari ini,” ujar Wayan Sudiarta.

Lebih jauh dipaparkannya, pihak lembaga dewan pun, telah menyediakan satu ruangan tambahan dan perlengkapannya untuk ditempati oleh fraksi baru tersebut.

“Kebetulan masih ada satu ruangan kosong. Itu nanti yang akan ditempati fraksi baru,” jelas nya.

Dihubungi anggota Fraksi Persatuan Demokrat, Gede Artison Andarawata menegaskan, tidak ada masalah yang melatarbelakangi pembentukan fraksi baru ini, dan harus berpisah dengan Hanura.

“Kita membentuk fraksi baru ini, ingin dinamika di Klungkung semakin tajam. Tentu dengan adanya 6 fraksi, jadi lembaga dewan bisa bersuara lebih kuat jika hanya dibandingkan 5 fraksi seperti sebelumnya,” ungkap putra Maestro Lukis Alm Nyoman Gunarsa tegas.

Lebih jauh disebutkan Arrtison, saat ini Klungkung menjadi salah satu kabupaten yang berkembang pesat, sehingga membutuhkan lembaga dewan yang lebih kritis dan lebih bersuara dalam mengawasi pemerintahan.

“Misal dalam pandangan fraksi, jika sebelumnya (saat di Hanura) terlalu tebal untuk menampung pemikiran dari 7 anggota dewan dalam 1 fraksi. Jika sudah ada fraksi tambahan, hal yang disoroti bisa lebih luas,” pungkasnya. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.