Berlaga di Tingkat Provinsi, 6 Siswa SMAN 5 Denpasar Siap Tembus Kompetisi Sains Nasional 2021

kepsek
Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Denpasar, Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Enam siswa SMA Negeri 5 Denpasar berjuang dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2021 tingkat provinsi. Event bergengsi itu menjadi ajang pembuktian diri bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia di ajang sains. Kompetisi berlangsung 13-16 September 2021.

Kepala SMA Negeri 5 Denpasar Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati menjelaskan, lomba tingkat provinsi ini digelar secara daring yang dipantau oleh panitia pusat di Jakarta. Mereka yang lolos nanti akan mewakili daerah untuk berlaga di tingkat nasional.

Bacaan Lainnya

“Penjaringannya sudah dimulai di tingkat Kota Denpasar, dan sekarang siswa kami mewakili sekolah bertanding di tingkat provinsi,” jelas Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati, Selasa (14/9/2021).

Enam siswa yang berlaga yakni, Kadek Dessy Maheswari kelas XI MIPA 3 yang mengikuti bidang KSN Kimia, Gusti Ayu Chindy Bella Setyari jelas XII IPS 4 mengikuti bidang Kebumian, Putu Steven Belva Chan kelas XI MIPA 2 bidang Informatika, Ni Putu Widya Indraswari kelas XI IPS 3 bidang Ekonomi, Kadek Artika Chintya Meliana kelas X MIPA 3 bidang Fisikan, dan Rizka Cahyani kelas XI IPS 4 bidang Kebumian.

“Kami mengikuti 8 dari 9 bidang yang dilombakan. Satu bidang lomba yang tidak kami ikuti yakni astronomi,” tambahnya.

Menurut Kepala Sekolah yang akrab disapa Bu Cok ini, jawaban dari setiap bidang lomba yang diujikan, secara komprehensif harus memberikan solusi untuk masalah yang lain. Dengan demikian, peserta harus memiliki pemahaman yang menyeluruh untuk bisa menuntaskan soal yang ada.

“Untuk ilmu eksak, secara numerik jawabannya juga solutif untuk problem yang lain, sehingga soal-soal itu memberikan tantangan tersendiri,” kata Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati.

Sepanjang persiapan mengikuti KSN 2021, enam siswa tersebut telah melalui persiapan yang matang. Mereka mendapatkan materi dari sejumlah mentor termasuk dengan menggandeng pendamping dari Universitas Udayana.

“Setelah dinyatakan lolos ke tingkat provinsi kami menjalin kerjasama dengan mentor dari Unud untuk pendalaman materi KSN. Pertemuan dilakukan selama 6 kali, sekali pertemuan 3-4 jam, jadi kami berkolaborasi antara guru dan dosen,” jelasnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.