Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapoltabes Medan Pura-pura Urus SKCK

Lokasi kejadian, tampak korban tergeletak di dekat truk pasukan di Mapoltabes Medan.

MEDAN | patrolipost.com – Sebelum tewas akibat ledakan bom yang dibawanya, pelaku bom di Mapoltabes Medan, sebelum kejadian mengaku hendak mengurus SKCK. Polisi sempat menegurnya karena mengenakan sebo dan jaket.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan menceritakan, pelaku telah berada di Mapolres Medan beberapa menit sebelum ledakan terjadi. Pelaku sudah berkeliaran di luar Mapolrestabes Medan sekitar pukul 08.20 WIB.

Bacaan Lainnya

Saat itu, menurut Tatan, terduga pelaku menggunakan sebo atau penutup wajah dan jaket. Seorang anggota polisi sempat menegur pelaku karena gerak-gerik yang mencurigakan. Sebab, selain menutup wajahnya dengan sebo dan mengenakan jaket, pelaku juga membawa tas ransel. Pelaku juga terlihat berdiri sendirian di depan Mapolrestabes Medan.

“Oleh anggota diminta tolong dibuka jaket, tas. Saat diperiksa tasnya hanya berisi buku. Kemudian sebonya dibuka dan sempat terjatuh dan kemudian diambil lagi. Digeledah tidak ada benda mencurigakan,” ujar Tatan seperti yang disiarkan CNNIndonesia TV.

Kepada polisi, pelaku mengaku hendak membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Setelah itu, anggota tersebut berganti karena hendak persiapan serah terima pergantian petugas piket.
Tak berselang lama, petugas membuka gerbang karena warga yang mengantre pembuatan SKCK sudah banyak. Pelaku pun masuk bersama warga lainnya.

Saat pelaku menuju gedung tempat pembuatan SKCK, petugas yang pertama menegur kembali menegur pelaku dan meminta agar jaketnya dibuka. Pelaku tak menggubris untuk membuka jaket dan berbaur dengan masyarakat.

“Sempat berbaur dengan masyarakat yang ingin membuat SKCK,” imbuh Tatan.
Tak berselang lama, pelaku kemudian bergegas berjalan ke arah sejumlah anggota polisi yang baru saja selesai melakukan apel. Saat itulah bom meledak di halaman parkir.

Pelaku tewas di tempat. Sementara enam anggota polisi mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut.
“Ada yang kena di tangan, di pipi. Sekarang dirawat di RS Brimob,” ujar Tatan.

Tatan mengatakan serpihan bom mencapai sekitar 10 meter. Dia belum mau menyatakan jenis bom tersebut low explosive atau bukan. Sejauh ini tim masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara. (*/807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.