Bupati Agas Ajak Petani untuk Mengolah Porang Sebelum Dijual

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas saat membuka kegiatan Bimtek teknologi paska pertanian di aula Hotel Mar/Yos, Senin (6/9/2021). (ist)

BORONG | patrolipost.com – Bupati Manggarai Timur Agas Andreas membuka kegiatan Bimtek teknologi paska pertanian di aula Hotel Mar/Yos, Borong, Manggarai Timur, Senin (6/9/2021). Bupati mengajak para petani porang agar mengolah dulu sebelum dijual agar nilai ekonomisnya tinggi.

Kegiatan ini diinisiasi oleh anggota DPR RI Dapil NTT II Julie Sutrisno Laiskodat. Turut hadir dalam kegiatan ini, Kadis Pertanian Matim Yohanes Sentis, tokoh agama, tim Balitbang Pasca Panen NTT, para petani porang dari Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar sebanyak 30 orang.

Bacaan Lainnya

Hadir pula para petani dari Kampung Lendo Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara sebanyak 30 orang. Dan, Masing-masing 40 orang berasal dari desa sekitar Kecamatan Elar dan  Kecamatan Kota Komba Utara. Sedangkan 20 orang terdiri dari Tim-PKK Matim dan Dinas Pertanian Mati.

Bupati Agas dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Manggarai Timur dititik beratkan pada empat sektor yaitu, tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan peternakan. Hingga saat ini sektor pertanian merupakan sektor yang dominan sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur.

“Pembangunan sektor pertanian dalam RPJMD  Periode 2019-2024 merupakan pelaksanaan dari misi kedua Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur yakni mengembangkan ekonomi unggulan berbasis pertanian berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, industri kecil, koperasi dan UKM serta mewujudkan pembangunan desa berbasis budaya lokal,” ungkapnya.

Dikatakan Bupati Agas, tanaman porang menjadi salah satu sumber pangan yang dapat tumbuh di wilayah tropis dan sup tropis.

“Secara umum di Manggarai Timur tanaman porang tumbuh secara liar atau tidak dibudidayakan secara khusus. Hal ini disebabkan petani belum mengetahui manfaat atau nilai tambah dari Porang,” katanya.

Diungkapkan Bupati Agas, sentra pengembangan tanaman porang sebelumnya terdapat di Kecamatan Elar dan Kota Komba. Namun lanjutnya, akhir-akhir ini penyebarannya cukup merata di seluruh kecamatan.  Kondisi ini menunjukkan animo masyarakat menanam porang dan permintaan pasar sangat tinggi.

“Kegiatan bimtek pascapanen yang diselenggarakan  saat ini  menjadi sebuah rahmat untuk kita membuktikan bahwa Pemkab Matim memiliki komitmen yang besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi porang baik jumlah maupun kualitas produk yang dihasilkan”.

Bupati Agas berharap, dengan adanya bimtek ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan penanganan pascapanen porang serta meningkatkan keterampilan dan memotivasi petani untuk menangkap peluang usaha pengolahan umbi porang.

“Kita harus berpikir kepada produk olahan dari porang supaya nilai ekonomisnya bertambah dan semakin banyak orang yang terlibat dan mendapat manfaat komoditi porang ini. Kita memasuki era menjual produk olahan. Stop menjual barang mentah,” pungkasnya. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.