Gubernur Koster Minta Pembelajaran Hybrid Diterapkan di Bali

Gubernur Bali, Wayan Koster. (ist)

MANGUPURA | patrolipost.com – Gubernur Bali Wayan Koster meminta pembelajaran hybrid diterapkan di Bali. Konsep belajar setengah daring setengah tatap muka, saat ini tengah dikaji oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali.

Wayan Koster mengatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal baru, termasuk membangun tradisi baru di dunia pendidikan. Belajar hybrid menjadi pelajaran yang dapat dipetik selama pandemi berlangsung.

Bacaan Lainnya

“Setelah pandemi bisa kita lewati bersama, maka pembelajaran daring tetap bisa kita laksanakan sebagai metode kombinasi antara pembelajaran konvensional dan online, sehingga akan berpengaruh terhadap daya tampung,” kata Gubernur saat peletakan batu pertama pembangunan SMAN 2 Kuta Utara, Sabtu (28/8/2021).

Kata Koster, pola belajar kombinasi itu online dan offline itu, bukan menghapuskan kesempatan siswa bersosialisasi di sekolah. Dalam pandangannya, waktu-waktu tertentu mereka akan bertemu satu sama lain dalam kegiatan yang sudah terjadual.

Pola belajar akan dilakukan dengan komposisi 50:50. Untuk kegiatan tertentu komposisinya 70:30.

“Sehingga bisa digilir cara belajarnya,” kata Gubernur.

Ia menyadari, kebutuhan siswa bersekolah tidak hanya menuntut ilmu maupun menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan para guru. Namun, juga berinteraksi bersama teman-teman dan berkumpul bersama.

“Ini yang akan diterapkan, Kalau direncanakan dengab baik akan sangat bagus. Ini adalah satu pengetahuan baru yang memberikan kita pandangan baru untuk mengubah secara total penyelenggarakan pendidikan,” jelas Koster.

Selain mengatur pertemuan belajar, Koster juga memiliki pandangan akan mengubah subsidi pendidikan ke perangkat teknologi. Kebijakan yang ada tidak lagi bertumpu dengan membangun fisik sekolah. Namun, menyiapkan sarana teknologi digital untuk mendukung pelaksanaan belajar mengajar.

“Maka ukuran kelas yang misalnya (menampung) 40, bisa berubah, tapi didesain betul. Anak-anak yang miskin jika tidak punya laptop ya dibantu dengan laptop,” kata Koster.

Sementara itu Kadisdikpora Bali IKN Boy Jayawibawa mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan kajian konsep belajar hybrid tersebut. Pelaksanaan pembelajaran hybrid direncanakan mulai diterapkan di Bali tahun ajaran 2022/2023 atau tahun depan.

“Konsepnya saat ini tengah kita godok dengan para kepala sekolah,” kata Boy. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.