Kelurahan Serangan Jadi Wilayah Terlama Pertahankan Zona Hijau di Denpasar

Peta penyebaran Covid-19 di wilayah Denpasar Selatan. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Kelurahan Serangan Denpasar menjadi wilayah terlama yang mempertahankan zona hijau Covid-19 di Kota Denpasar. Bahkan pada Sabtu (28/8/2021) kemarin, Kelurahan Serangan mencatatkan nol kasus positif Covid-19.

Hal ini juga terpantau ketika kasus positif Covid-19 mengalami lonjakan di Kota Denpasar, Serangan hanya berada di zona kuning dan kembali lagi ke zona hijau.

Bacaan Lainnya

Lurah Serangan, Wayan Karma mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini wilayahnya tidak pernah sampai masuk zona orange apalagi zona merah. Dia mengaku, sangat gencar melakukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penerapan Protokol Kesehatan.

“Kami terus imbau kepada masyarakat agar taat Protokol Kesehatan, juga menjaga imun tubuh. Saat Banyupinaruh ini kami juga gelar penyekatan agar tak ada yang melukat ke pantai di wilayah kami, biar tidak menimbulkan kerumunan,” kata Karma saat dihubungi, Minggu (29/8/ 2021).

Selain melakukan langkah penyekatan, pihaknya juga melakukan langkah secara sekala terkait penanganan pandemi Covid-19 ini. Dimana setiap hari raya, rutin dilaksanakan persembahyangan oleh prajuru desa adat untuk memohon keselamatan di Pura Desa.

“Selain itu, masyarakat juga nyejer pejati di masing-masing merajan, ini kebijakan dari Jero Bendesa,” jelasnya.

Selain itu, setiap tahun di Desa Adat Serangan juga digelar tradisi Mintar. Tradisi ini merupakan tradisi penolak bala yang dilaksanakan setiap bulan November. Dalam pelaksanaan tradisi ini, semua palawatan Ida Bhatara mesolah keliling Serangan.

“Ida Betara melancaran (keliling) di wilayah Serangan untuk menjaga keamanan wilayah dan masyarakat di sini,” tuturnya.

Menurutnya, tradisi ini bermula dari wabah muntaber yang pernah menyerang wilayah Serangan pada tahun 1950-an.

“Tahun 1950-an, wilayah Serangan pernah kena wabah muntaber dan banyak warga yang meninggal. Akhirnya desa adat melaksanakan ritual ini setiap tahunnya sebagai penolak bala,” terangnya.

Selain itu, setiap Purnama pelawatan Ida Betara berupa barong juga mesolah. Pihaknya berharap upaya yang dilakukan baik sekala maupun niskala ini dapat  menghindarkan masyarakatnya dari bahaya.

“Tak hanya bagi masyarakat Serangan, tapi juga Denpasar, bahkan Bali,” tambah Karma.

Lebih lanjut pihaknya menerangkan, untuk pelaksanaan vaksinasi di wilayah Serangan dari 3.000-an penduduk, sebanyak 300-an orang penduduk belum menerima vaksin. Sehingga pada 15 September 2021 mendatang, pihaknya berencana menggelar vaksinasi Covid-19.

“Mudah-mudahan vaksinasi saat itu bisa mengcover semua warga kami di Serangan, sehingga vaksinasi bisa tuntas,” imbuhnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Dewa Gede Rai mengungkapkan Kelurahan Serangan merupakan wilayah yang paling stabil semenjak pandemi Covid-19.

“Wilayah ini tak pernah zona merah, paling hanya zona kuning saat kasus di Denpasar melonjak Juli 2021 lalu,” ujar Dewa Rai.

Pihaknya merinci ada beberapa faktor yang membuat Serangan bisa mempertahankan zona hijau dalam waktu yang lama. Pertama, yakni faktor geografis, dimana Serangan berada pada wilayah yang terpisah dari daratan meskipun saat ini sudah dihubungkan dengan jembatan. Dari segi mobilitas dan aktivitas penduduk, menurutnya tidak terlalu tinggi sehingga bisa lebih terpantau.

“Dari faktor alamnya, Serangan dikelilingi oleh laut karena berada di daerah pesisir. Juga dari kedisiplinan masyarakatnya menerapkan Protokol Kesehatan,” pungkasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.