DLH Bangli Angkut 1-2 Kubik Sampah Setiap Hari dari Tempat Isoter

Petugas DLH Bangli melakukan pengangkutan sampah di Isoter Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali di Bangli.  (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli melakukan pengangkutan sampah di lokasi isolasi terpusat (Isoter) di Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali di Bangli. Volume sampah yang diangkut  1-2 kubik per hari. 

Sekretaris DLH Bangli, Gusti Laksana mengatakan, pengangkutan sampah dilakukan setiap hari. Sampah yang diangkut petugas sebelumnya sudah dibungkus dengan kantong sampah. Volume sampah yang diangkut kisaran 1-2 kubik sekali angkut.

Bacaan Lainnya

“Sampah-sudah lebih dulu dipilah. Kalau jenis limbah medis tentu mendapat penanganan dari rumah sakit,” ujarnya, Minggu (22/8/2021). 

Sampah yang diangkut selanjutnya dibawa ke TPA. Di TPA sampah tersebut dikubur dan tidak digabungkan dengan sampah lainya. Menurut Gusti Laksana, sebelum dikubur atau ditimbun, sampah disemprotkan disinfektan. 

“Protapnya berbeda dengan penanganan sampah pada umumnya,” sebut Sekretaris asal Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang ini.

Sementara untuk petugas angkut, kata Gusti Laksana  untuk memastikan kesehatan mereka dalam bekerja  petugas wajib menggunakan alat pelindung diri berupa masker, sarung tangan. 

“Setiap mobil angkut sampah dilengkapi hand sanitaizer. Begitu petugas usai beraktifitas bagian tangan disemprot dengan cairan tersebut,” jelasnya.

Sementara Kepala BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiredana mengatakan sampah non medis dari pasien Isoter dikumpulkan. Sudah disiapkan tempat untuk mengumpulkan sampah tersebut. Nantinya sampah tersebut diangkut oleh petugas DLH Bangli. 

Disebutkan, sampah di masing-masing ruang diambil oleh anggota PMI Bangli yang ditugaskan di tempat isolasi. Petugas tersebut juga melakukan pembersihan di areal ruang isolasi.

“Petugas dengan menggunakan APD lengkap melakukan pembersihan. Sampah-sampah di masing-masing ruang diangkut,” imbuhnya.

Selain melakukan pembersihan tersebut, anggota PMI juga membagikan makanan bagi pasien isoter tersebut.

“Pemberian makan 3 kali dalam sehari. Ada dua orang petugas yang membagikan makanan,” ungkap Ketut Wiredana. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.