Clekontongmas The Movie – Nyi Rimbit

Para pemeran Clekontongmas -Movie. (Ist)

 

 

DENPASAR | patrolipost.com – Sebuah gagasan besar kini tercetus dari insan kreatif muda Bali yang memberanikan diri untuk membuat film layar lebar. Menariknya, dunia peran di balik layar lebar ini murni bertabur bintang, didukung insan – insan seniman Bali, artis Bali yang akrab di panggung seni pertunjukan. Siapa mereka ?

Adalah dipelopori Clekontongmas tiada lain kumpulan tiga anak muda Bali yang kreatif, dikenal luas sebagai pelawak tenar saat ini di Bali bahkan luar Bali. Kelompok lawak ini terbentuk pada tahun 2012. Mereka sukses mengeksplorasi daya kreatif cerminan mereka yang mendayagunakan kekuatan intuisi dan imajinasi serta dilandasi oleh proses berfikir kreatif dan holistik.

Terjun membawa lawakan pada era disrupsi ini dimana membutuhkan pendalaman wawasan dan pengetahuan tinggi. Clekontongmas yang terdiri dari Tompel, Sengap dan Sokir telah mampu menjawab tantangan tersebut. Kecerdasan dalam mengolah lawakan menjadikan mereka memiliki nilai massa tinggi sebagai komedian papan atas di Bali. Berkat ketenaranya di atas panggung tradisi, kini mereka mencoba menjajal olah akting di dunia film layar lebar.

Nah, terkait ide menggarap film layar lebar , Sanur Cinema Comunity (SRCO) bekerjasama dengan DNJ Production sebagai komunitas filmmaker di Bali turut andil dalam memarakkan pesta sinema tersebut. Berbekal pengalaman dan latar belakang ilmu, komunitas ini berencana menjawab tantangan dan keinginan penonton untuk menghadirkan Clekontongmas dalam layar film.

“Sebuah gagasan mengangkat cerita jenaka yang dikonsep oleh Dedi alias Tompel, yang mengangkat seputar penyalonarangan,” kata Ketut Hery Budiyana selaku Produser Eksekutif , disela jumpa media, di Warung Celagi, Kesiman, Senin (12/11/2019).

Dijelaskan, sebuah langkah awal , menggarap film layar lebar didahului membuat teaser , dan telah rampung . “Target film ini dimana proses produksi bisa selesai Bulan November ini sedangkan Maret 2020 mudah mudahn bisa selesai dan disaksikan oleh pecinta film di Bali, bahkan mampu berbicara di tingkat nasional,” ungkapnya.

Konsep cerita lebih pada komedia horor, jadi 60 persen komedi sisanya memang megangkat sisi horor tentang penyalonarangan.

“Kita memang melibatkan para artis, seniman yang memiliki segmentasi penggemar cukup banyak, yang kiprahnya di dunia peran tidak diragukan lagi, meski demikian secara penerapan dunia pera sangat berbeda, antara peran di atas panggung dengan peran di layar lebar,” bebernya.

Hal senada disampaikan Sutradara Ida Bagus Hari Kayanan Putra, alasan mempopulerkan kembali kisah cerita rakyat Bali karena saat ini tradisi lisan sudah mulai ditinggalkan. Untuk itu kisah mistis calonarang dipadu kocaknya aksi dengan kocaknya aksi comedian Clekontongmas diangkat dalam layar lebar film berjudul “Clekontongmas The Movie – Nyi Rimbit” dengan genre horror komedi.

Produksi film berlokasi di Desa Bayung Gede Kintamani Bangli yang nantinya melibatkan pemuda pemudi Bali sebanyak 40 orang.

“Kami ingin membuktikan bahwa truna-truni Bali juga bisa unjuk gigi dalam persaingan film di kancah nasional, dan kami berbangga karena hasil produksi saat ini teaser kami khususnya pasca produksi 100% dikerjakan di Bali oleh teman-teman kami,” tegas Gus Hari.

Sementara itu, Sengap, Sokir dan Tompel mengaku kiprah di dunia film sejatinya menjadi impian mereka sejak lama.

“Cita cita membuat film dari dulu sudah ada, namun banyak halangan dan kesibukan yang mrmgganjal, yang akhirnya baru kali ini ada tawaran membuat film, kita sambut baik, mudah mudahan proses pembuatan berjalan dengan lancar,” kata Tompel yang diamini Sengap, Sokir, Mbo Kembung dan Mbo Cablek yang memang tergabung di wadah Celekontongmas.

Ketut Hery menambahkan film ini bertabur bintang karena dalam hal ini Clekontong Mas beradu acting dengan Sri Sumahardani yang dikenal sebagai The best motivator Bali, Yessy Diana penyanyi milenial yang dikenal dengan single lagu Jomblo Bagia dan Ngenehang. Hadir pula Mr. Botax Bali, Gede Phai, Bayu Kramas, Yudik Leyonk Sinatra, Unggit Desti, Anggin, Luh Kembung dan beberapa artis yang memiliki fans masing-masing. Film ini juga mendapat dukungan dari Tjok Abi seorang designer internasional yang turut andil dalam menyajikan desain kostum para pemain.

Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tercatat dari tahun 2015 hingga 2018 jumlah penonton ke bioskop meningkat hampir 5 kali lipat pada tahun 2018. Hal tersebut juga didukung dengan pertumbuhan industri perfilman dan minat penonton tanah air menunjukkan trend positif. Kecendrungan segmentasi penonton lebih menggemari film buatan anak negeri. (*/473)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.