Pemkab Bangli Manfaatkan Gedung Diklat RSJ untuk Isolasi Terpadu

Bupati Bangli tinjau ruang isolasi terpusat bagi OTG-GR di gedung diklat RSJ Provinsi Bali di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Pemkab Bangli memanfaatkan Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli untuk isolasi terpadu warga yng positif Covid-19 yang termasuk orang tanpa gejala atau gejala ringan (OTG-GR) mulai diisolasi terpadu.

Gedung Diklat dapat menampung 100 orang. Sementara OTG-GR yang menolak isolasi terpadu maka akan dijemput paksa oleh petugas.

Bacaan Lainnya

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan untuk isolasi terpadu OTG-GR di Kabupaten Bangli memanfaatkan Gedung Diklat RSJ. Disebutkan gedung menampung 200 orang. Namun untuk jaga jarak, maka akan diisi 100 orang. Selain itu, Pemkab Bangli juga telah menyiapkan SKB Kayuambua yang kapasitas untuk 50 orang.

“Hasil koordinasi dengan Gubernur serta Direktur RSJ Provinsi Bali, maka gedung Diklat RSJ ini bisa kami fungsikan untuk isolasi terpadu,” jelasnya Minggu (25/7/2021).

Lanjut Sedana Arta, untuk isolasi terpadu sudah diinstruksikan seminggu lalu, kemudian kembali dipertegas. Maka itu mulai hari ini OTG-GR menjalani isolasi terpadu, tidak ada lagi isolasi mandiri. Sementara itu, hasil rapat satgas OTG-GR yang menjalani isolasi terpadu adalah kasus yang dirilis per Sabtu (24/7).

“OTG-GR yang isolasi terpadu adalah kasus yang dirilis sejak kemarin (Sabtu). Untuk yang lainnya menjalani isolasi di rumah dengan pengawasan Satgas Desa,” sebutnya.

Jika OTG-GR yang ditemukan berkeliaran maka akan dijemput oleh petugas. Sementara itu, untuk kebutuhan logistik OTG-GR yang isolasi terpadu akan ditanggung pemerintah daerah. Untuk kebutuhan makan akan memanfaatkan anggaran BTT.

“Kebutuhan makanan disiapkan daerah. Makanan tentu harus sesuai standar gizi,” ujar Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.

Diakui, jika Satgas akan mencari lokasi yang memungkinkan untuk tempat isolasi terpadu antisipasi lonjakan kasus. Untuk saat ini menghindari penyewaan hotel, kita manfaatkan fasilitas milik negara,” sambungnya.

Disebutkan, pihaknya akan melakukan penjajakan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang memiliki asrama. Selain itu juga bisa memanfaatkan gedung sekolah.

Ditambahkan pula, untuk pengawasan OTG-GR yang menjalani isolasi terpadu, seluruh OPD dilibatkan. OPD bergantian melakukan piket.

“Masing-masing OPD bergantian untuk piket yang dijalankan 24 jam. Selain itu setiap hari akan ada petugas medis, Satpol PP, TNI/Polri,” ungkap politisi PDIP ini.

Sementara itu, Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengatakan berdasarkan data per Sabtu (24/7) ada 54 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut 11 orang diantarnya mendapat perawatan di rumah sakit. Maka itu, yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri, dijemput petugas untuk menjalani isolasi terpadu.

Terkait adanya warga yang menolak menjalani isolasi terpadu, maka akan dijemput paksa oleh petugas.

“Kami utamakan dulu pendekatan persuasif. Jika masih menolak tentu ada upaya tegas dari petugas,” ungkapnya.

AKBP Gusti Agung Dhana tidak dipungkiri masyarakat lebih nyaman menjalani isolasi mandiri. Namun kondisi tersebut ada risikonya. Yang mana sebelumnya warga yang isolasi mandiri justru berkeliaran.

“Isolasi mandiri juga mempercepat penyebaran virus. Pasalnya, yang harusnya taat isolasi justru melakukan kontak dengan warga lain,” kata Kapolres asal Tabanan ini.

Memang ada pengawasan dari Satgas Desa atau Satgas Gotong royong, namun semua tidak dapat terpantau lantaran posisinya menyebar. “Masing-masing rumah juga dipasangi stiker atau tanda bahwa pemilik rumah sedang isolasi. Namun memang sistem pengawasan tidak dapat optimal mengawasi warga yang isolasi mandiri,” imbuhnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.