Tekan Covid-19, Udara Kota Denpasar ‘Disabuni’ Eco Enzyme Selama 5 Hari

Penyemprotan eco enzyme di seluruh wilayah Kota Denpasar yang digelar selama 5 hari dimulai, Kamis (15/7) di Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Menekan penyebaran Covid-19, komunitas Eco Enzyme Nusantara bersama Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan penyemprotan eco enzyme (disenfektan nabati) di seluruh wilayah Kota Denpasar. Penyemprotan ini akan digelar selama 5 hari hingga 20 Juli mendatang, dimulai dari Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Kamis (15/7/2021).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan untuk melakukan penyemprotan dikerahkan 8 unit mobil tangki dengan setiap tangki berkapasitas 5000 liter. Setiap harinya sebanyak 40 ribu liter eco enzyme disemprotkan di seluruh wilayah Denpasar. Hingga dalam 5 hari dilakukan penyemprotan sebanyak 200 ribu liter eco enzyme.

Bacaan Lainnya

“Ini setiap pagi akan bergerak ke empat kecamatan. Start dari depan Pura Jagatnatha Denpasar menuju Perempatan Catur Muka, baru menuju ke wilayah masing-masing kecamatan,” ujar Dewa Rai.

Selain itu setiap Sabtu dan Minggu, masing-masing desa/kelurahan juga mengerahkan motor cikar atau moci. Sehingga penyemprotan cairan eco enzyme ini dapat merata hingga ke pelosok Kota Denpasar.

“Mobil tangki ini menyasar jalan-jalan besar. Moci ini menyasar gang di desa/kelurahan,” ucapnya.

Dengan penyemprotan eco enzyme ini, pihaknya berharap bisa menekan kasus positif Covid-19. Terutama eco enzym ini merupakan disinfektan nabati yang ramah lingkungan.

“Kami berharap bisa menekan penyebaran kasus di Denpasar. Disamping penerapan Prokes, kami lakukan berbagai upaya termasuk penyemprotan eco enzym,” terang Dewa Rai.

Sementara itu, Penasihat Eco Enzym Nusantara Pusat, Dewa Nyoman Rai Asmara Putra mengatakan eco enzyme ini merupakan hasil fermentasi dari bahan organik. Dimana bahan organik ini difermentasi selama 3 bulan.

“Misal sampah dapur mulai dari kulit buah, sisa sayur yang tidak dimasak diolah ditambah dengan gula aren, kemudian dipermentasi selama 3 bulan,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, pada bulan pertama pelaksanaan fermentasi, bahan organik ini akan menjadi alkohol. Selanjutnya pada bulan kedua akan menjadi asam. Dan pada bulan ketiga menjadi eco enzyme.

“Eco enzyme ini disemprotkan ke udara sebagai ‘sabun udara’ yang berfungsi untuk membersihkan polutan di udara. Dalam penyemprotannya, cairan ini ditambahkan dengan air,” tuturnya.

Tidak hanya itu, eco enzyme ini juga dapat digunakan sebagai pengobatan pribadi, membersihkan udara, membersihkan air, dan bisa untuk membersihkan kamar mandi. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.