PPKM Darurat, Gubernur Koster Ajak Perbekel Minum Kopi Campur Arak

Tangkapan layar video saat Gubernur Koster memimpin rapat dengan perbekel dan lurah se-Bali. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengajak para kepala desa atau perbekel hingga lurah di wilayahnya minum kopi dicampur arak untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi Covid-19. Ajakan itu disampaikan Koster dalam pertemuan virtual pengarahan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali kepada kades dan lurah, Senin (12/7/2021).

“Terus semangat, tidak boleh kendor, tidak boleh sontoloyo, tidak boleh malas-malasan, harus rajin, harus semangat, harus tekun. Kalau kurang semangat, lemas, langsung minum kopi tanpa gula pakai arak, supaya jadi semangat,” ujar Koster, yang videonya juga beredar luas di media sosial.

Bacaan Lainnya

Koster mengaku sering mencampur kopi tanpa gula dengan arak untuk menjaga kesehatan. Selain arak, kopi dapat dicampur tuak untuk menjaga kesehatan.

“Seperti saya. Kalau mau pakai tuak boleh juga. Jadi silakan sesuai selera masing-masing,” kata Koster.

Arak adalah minuman alkohol tradisional di Pulau Dewata. Minuman ini dibuat dari nira dan diproses secara tradisional oleh petani arak di beberapa kabupaten di Bali, seperti Karangasem, Tabanan dan Gianyar.

Koster pun berkeinginan agar arak Bali bisa dijual secara legal, terlebih Bali sebagai daerah pariwisata yang memang membutuhkan minuman arak Bali bagi wisatawan. Bahkan Koster telah meregulasi keberadaan minuman tersebut dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

Dalam kesempatan itu, Koster juga meminta agar para lurah, perbekel, dan bendesa adat selalu menjaga kesehatan. Ia meminta mereka tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan risiko tinggi sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik.

“Saya mohon lurah, perbekel, bendesa adat jaga kesehatan. Jaga diri baik-baik. Jangan melakukan aktivitas yang menimbulkan risiko tinggi supaya betul-betul dapat melaksanakan tugas dengan baik. Supaya apa yang diprogramkan ini bisa dilaksanakan di tingkat desa, di tingkat lurah, di tingkat desa adat,” pesannya.

Tangkal Covid-19 Secara Niskala

Sebelumnya, Gubernur Koster menginstruksikan bandesa adat, perbekel dan lurah se-Bali agar menempuh cara niskala (gaib) lagi untuk menangkal Covid-19 yang makin menggila. Memasuki bulan Juli 2021 dalam sehari pasien positif Covid-19 menembus 600-an kasus baru.

“Untuk mempercepat pengendalian aktivitas masyarakat, maka sesuai tugas Satgas Gotong Royong desa adat, tugas relawan desa dan kelurahan agar diaktifkan kembali. Tugasnya skala niskala,” kata Koster dalam arahannya yang juga disiarkan melalui Youtube Pemerintah Provinsi Bali.

Koster pun menjelaskan, secara niskala, maka akan dilakukan upacara Ngrastiti Bhakti. Dikatakan, kegiatan ini dilakukan dari tingkat desa, kabupaten, hingga provinsi.

“Tolong dicatat, untuk tugas niskala akan dilaksanakan upakara Ngrastiti Bhakti mulai dari desa adat, kabupaten sampai provinsi,” terangnya.

Dia menjelaskan, acara ini harus dilaksanakan pada 14 Juli 2021, bertepatan dengan Buda Umanis Perambahan. Pelaksanakannya dilakukan serentak se-Bali. Yakni pada Pukul 09.00 Wita.

“Jadi, akan melasanakan dengan cara kita. Kearifan lokal yang kita punya. Tradisi Bali,” bebernya.

Untuk di tingkat desa, dia menyebutkan, akan dilaksanakan Ngrastiti Bhakti Nunas Ica di pura kahyangan tiga/ desa. Sedangkan di tingkat kabupaten/ kota dilakukan pura sesuai tingkatannya. Bisa di pura sad kahyangan atau pura dang kahyangan setelah berkoordinasi dengan PHDI kabupaten/ kota setempat.

Untuk pelaksanaannya, dia menyatakan akan dihadiri semua pemimpin di desa, kabupaten, dan provinsi secara terbatas. Dalam setiap pelaksanaannya tidak boleh lebih 20 orang.

“Sarana bhaktinya akan dikirim surat secara khusus. Banten pejati secara lengkap sesuai dresta desa setempat,” tuturnya.

Tidak itu saja, setelah melakukan upacara tersebut, juga dilakukan nyejer selama seminggu. Dari tanggal 14 sampai 20 Juli 2021.

Koster mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah memohon atau nunas ica agar jagat Bali diberikan kerahayuan, tentram, tertib, disiplin, guyub, kompak, bersatu dan memohon agar pandemi covid-19 ini bisa diatasi dengan baik. (807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.