BOR RS Rawat Pasien Covid-19 di Denpasar Capai 78,30  Persen

Gedung RSUD Wangaya Denpasar (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar dengan rata-rata di atas 100 kasus per hari dalam seminggu ini, membuat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan turut meningkat drastis. Data per Senin (5/7/2021), BOR untuk semua RS yang merawat pasien Covid-19 di Denpasar telah mencapai 78,30 persen.

“Per hari ini Selasa, 6 Juli 2021, BOR di RSU Wangaya sudah 100 persen dari 58 bed sudah penuh semua. Jadi tingkat keterisiannya sudah mencapai 100 persen,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Selasa (6/7/2021).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dikatakannya, terkait dengan penuhnya bed yang merawat Covid-19 ini, Pemkot Denpasar pun menambah 35 bed lagi dengan mengkonversi ruangan perawatan yang lain. Penambahan ini dilakukan dengan konversi beberapa ruangan layanan non Covid-19.

“Sekarang sudah dipersiapkan beberapa ruangan pasien yang kami konversi untuk melakukan penambahan. Kami tambah 35 bed lagi menjadi 93 bed,” terangnya.

Sementara itu, untuk sumber daya manusia (SDM) juga akan dilakukan penambahan. Dimana beberapa tenaga yang bertugas di layanan poliklinik non Covid-19 dan tidak bersifat emergensi digeser untuk membantu penanganan Covid-19.

“Ruangan ini nanti akan digunakan untuk merawat pasien bergejala sedang hingga berat,” imbuhnya.

Sedangkan untuk BOR dua rumah sakit rujukan di Kota Denpasar juga mengalami peningkatan. BOR  RSUP Sanglah yakni 68,52 persen dari jumlah kapasitas sebanyak sebanyak 153 bed. Kemudian untuk RS Bali Mandara di angka 81,40 persen dari kapasitas sebanyak 100 bed.

“Beberapa RS lain juga mengalami peningkatan yang tinggi. Bahkan ada yang BOR-nya sampai seratus persen,” imbuhnya.

Jika dirata-ratakan, BOR untuk semua RS yang merawat pasien Covid-19 di Denpasar ini telah mencapai 78.30 persen.

“Oleh karena itu PPKM darurat ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari hulu. Agar jangan sampai RS jadi kolaps,” tuturnya.

Menurut Dewa Rai, bahkan tenaga medis juga sudah kelelahan melakukan penanganan.

“SDM juga terbatas, petugas atau tenaga medis sudah kelelahan. Apalagi di beberapa daerah sudah terjadi kelangkaan oksigen, sehingga ini perlu dukungan dari semua pihak. Mari patuhi Protokol Kesehatan dengan ketat, kalau memang tidak ada kebutuhan yang sangat urgent, sementara agar di rumah saja ,” pungkasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.