Single Meditasi Penenang Jiwa, Dirilis Ammir Gita

Musisi, Ammir Gita.

DENPASAR | patrolipost.com – Kondisi pandemi yang berkepanjangan dan penuh dengan ketidak pastian ini, banyak orang yang berjuang untuk menjaga kesehatan mental mereka. Berangkat dari fakta itu, musisi multi instrument bernama Ammir Gita pun ingin memberikan sedikit ‘obat’ lewat sebuah karya terbarunya yang bertajuk Lost In Atlantis.
Single full instrument ini memang bisa dibilang sebagai musik meditasi karena komposisinya yang begitu menenangkan hati para pendengarnya. Lost In Atlantis juga merupakan sebuah track perkenalan untuk menuju mini album meditasi yang akan segera dirilis setelahnya.
Di tahun 2018 silam, Ammir pernah membawakan Lost In Atlantis bersama sang ayah yang juga berprofesi sebagai komposer, Diddi Agepe. Karenanya, single ini memiliki makna yang cukup personal bagi Ammir.
“Versi 2021 adalah hasil dari pertumbuhan saya secara musikal. I hope it turns out great. Ini adalah karya perdana saya dalam genre ini dan saya merasa ingin menuangkan seluruh keberadaan saya, secukupnya ke dalam karya ini. So I don’t mind to loose myself ke dalam karya ini. Lost In Atlantis, my Atlantis,” ungkap Ammir dalam press rilis yang dibagiakan secara online.
Ammir tengah menyiapkan sebuah mini album baru yang juga berisi track-track instrument penenangn jiwa. Bahkan, Ia juga menggandeng beberapa musisi ternama untuk berkolaborasi dalam mini albumnya tersebut.
“Lagu ini dan beberapa lagu lainnya yang sedang dipersiapkan merupakan Side B dari album sound healing. Sementara Side A berisi lagu musik dengan frekuensi penyembuhan yang berkolaborasi dengan beberapa nama musikus yang sangat saya hormati dan kagumi, seperti Matter Halo, Neonomora, hingga Adhe Arrio, dan masih ada beberapa lagi yang masih saya rahasiakan,” sambungnya.
Tak bisa dipungkiri jika musik instrumentalis masih cukup langka di skena musik mainstream Tanah Air. Namun menurut Ammir, dalam beberapa waktu terakhir ini, sudah mulai bermunculan musisi-musisi instrumentalis lain yang berani menyuarakan karyanya.
“Walaupun belum banyak, tapi pertumbuhannya terasa. Musik instrumental pun begitu, semakin luas jangkauan sosial media, maka semakin mudah pula kita melihat musikus yang berkarya secara otentik dan konsisten di jalur yang non mainstream,” tuntas Ammir.(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.