Dorong Perekonomian Bali, JSP Gelar Jelajah Bali Bike Diikuti 165 Pesepeda

Koordinator Jelajah Bali Bike, Jannes Eudes Wawa di Kubu Kopi Hayam Wuruk Denpasar. (yani)

DENPASAR | patrolipost.com –   Sebagai salah satu upaya mendorong dan menggerakkan roda perekonomian Bali, Jelajah Susur Persada (JSP) akan menggelar perjalanan wisata menggunakan sepeda di Bali pada 19-20 Juni 2021 mendatang. Kegiatan yang bernama Jelajah Bali Bike ini, akan diikuti 165 pesepeda dengan 99,9 persen peserta berasal dari luar Bali.

Koordinator Jelajah Bali Bike, Jannes Eudes Wawa mengatakan, 165 peserta berasal dari berbagai kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Bandung, Palembang, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Makassar, Gorontalo, Manokwari, Nabire dan Jayapura. Rentang usia peserta yang mengikuti Jelajah Bali Bike mulai dari usia 15-70 tahun.

“Mereka bukan atlet, tetapi orang yang menyukai bersepeda. Kegiatan ini juga bukan lomba, tetapi perjalanan berwisata. Mereka ingin menikmati keindahan Bali dari sadel sepeda. Bagi mereka bersepeda di Bali itu sesuatu banget,” ujar Jannes di Kubu Kopi Hayam Wuruk Denpasar, Rabu (16/6/2021).

Touring di hari pertama, Sabtu (19/6/2021) akan dimulai dari Hotel Santika Kuta dan berakhir di Hotel CLV Bedugul. Adapun rute perjalanan yang akan ditempuh melewati Legian, Tanah Lot, Tabanan, Pura Batukaru, Jatiluwih, Air Panas Angseri, dan Bedugul.

“Total jarak sekitar 93 kilometer. Jalur ini dipilih karena banyak panorama menarik yang ditawarkan. Selain Tanah Lot yang sudah sangat populer, kami juga melewati Jatiluwih. Wilayah ini merupakan areal persawahan yang masih merawat tradisi sistem pengairan Bali yakni subak. Persawahan Jatiluwih sudah ditetapkan sebagai heritage dunia oleh UNESCO juga,” imbuhnya.

Sementara pada hari kedua, Minggu (20/6/2021) dilanjutkan dengan rute mulai dari Bedugul menuju Ubud, Tampak Siring, dan Ketewel dengan jarak sekitar 103 kilometer. Rute perjalanan ini akan  melewati Baturiti, Sulangai, Sangeh, Ubud, Ceking, Tampak Siring, Gua Gajah, Pasar Sukawati, Ketewel dengan titik finish di Bentara Budaya Bali.

Lebih lanjut dikatakannya, event yang yang disponsori Bank BRI ini  telah mendapat rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Bali. Rekomendasi dikeluarkan pada 17 Mei 2021 lalu.

“Dukungan diberikan karena kami menyatakan komitmen yang kuat untuk mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19,” tuturnya.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga turut memberikan kontribusi bagi proses pemulihan ekonomi Bali. Terutama banyaknya peserta yang datang bersama keluarga dan berencana berada di Bali lebih dari empat hari.

“Panitia Jelajah Bali Bike memperkirakan setiap peserta akan menghabiskan biaya berkisar Rp 6,5- Rp 8,5 juta. Sehingga perputaran uang di Bali melalui event ini diperkirakan mencapai kurang lebih Rp 1,2 miliar,” tambahnya.

Selain itu, Jelajah Susur Persada (JSP) merupakan perusahaan yang berbasis di Jakarta yang fokus sebagai penyelenggara event olahraga dan petualangan. Fokus utama ada pada touring sepeda.

Menurutnya, semakin banyak event menarik yang digelar di Bali maka makin banyak pula menarik wisatawan untuk berdatangan. Dengan demikian, kedatangan wisatawan yang terus meningkat akan menghidupkan ekonomi Bali. Pihaknya berharap penyelenggaraan Jelajah Bali Bike dapat memancing pihak lain melakukan berbagai kegiatan sejenis lainnya di Bali.

“Dengan mengajak wisatawan masuk ke Bali ini dapat membantu mendorong dan menggerakkan roda perekonomian di Pulau Bali yang lumpuh selama Covid-19. Perputaran uang semakin banyak. Pemulihannya pun lebih cepat terwujud,” tandasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.