Jelang Pembukaan Pariwisata Bali, Pemulihan Harus Sejalan antara Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi

dr Kadek Iwan Darmawan MPH. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Provinsi Bali dinyatakan telah siap menerima kunjungan wisatawan mancanegara dengan Protokol Kesehatan yang ketat pada Juli mendatang. Para pelaku industri pariwisata merasa optimis jika wacana program Work From Bali (WFB) dan rencana dibukanya pariwisata Bali mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

“Dibukanya pariwisata mancanegara dipastikan harus sejalan antara pemulihan kesehatan masyarakat dan ekonomi Bali,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Kadek Iwan Darmawan MPH, Rabu (9/6/2021).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dikatakannya, pembukaan pariwisata mancanegara harus mempertimbangkan asas kehati-hatian dengan pengetatan Protokol Kesehatan. Menurutnya, pariwisata memang menjadi tumpuan ekonomi Bali, namun kesehatan masyarakat juga tidak bisa diabaikan.

Pihaknya mengungkapkan, tidak semata-mata hanya untuk membuka, tetapi kita juga harus mampu mempersiapkan antisipasi dan konsekuensinya. Terutama pariwisata, ekonomi dan kesehatan masyarakat merupakan modal pembangunan.

“Karenanya pemulihan ketiga sektor tersebut harus berjalan seiringan. Bila heard immunity (kekebalan komunal) di Bali telah tercapai sangat rasional jika pariwisata mancanegara dibuka. Jika tidak, tentu ini akan sangat berisiko,” ungkapnya.

Dr Kadek Iwan juga meyakini kalau pariwisata di Bali ke depannya akan kembali menggeliat, tentunya didukung dengan penanganan Covid-19 yang serius  dan penerapan Protokol Kesehatan yang baik serta adanya vaksin yang mampu memberikan rasa aman kepada wisatawan.

Guna mendukung  hal tersebut, pihaknya meminta agar standar Prokes yang sudah ditentukan harus benar-benar diterapkan. Sebab, apabila Covid-19 tidak diperhatikan dan ditanggulangi dengan baik maka akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, kesehatan dan pariwisata. Sehingga saat ini, pemerintah sedang fokus terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi. Tidak hanya itu, penanganan Covid-19 juga masih menjadi prioritas untuk memastikan kesehatan masyarakat terjamin dan terbebas dari belenggu Covid-19.

“Kalau kita tidak bergerak untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 tentu ekonomi tidak akan jalan. Untuk menjalankan itu semua secara berimbang, pemerintah bersama-sama masyarakat harus taat memperhatikan Prokes,” terangnya.

Walaupun kasus Covid-19 di Bali belakangan ini mulai mengalami penurunan, namun pihaknya berharap pemerintah tetap konsisten pada penanganan Covid-19 dengan melibatkan berbagai komponen dan stakeholder dalam upaya mengedukasi masyarakat terkait pencegahan maupun penerapan Protokol Kesehatan. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.