Peringati Bulan Bung Karno, Forum Mahasiswa Bali Gelar Dialog Kebangsaan

Dialog kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Semangat Nasionalisme dan Persatuan dari Bali untuk Indonesia” yang diselenggarakan di The Grand Santhi Hotel Denpasar. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Dalam rangkaian Bulan Bung Karno, Forum Mahasiswa Bali mengadakan dialog kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Semangat Nasionalisme dan Persatuan dari Bali untuk Indonesia” yang diselenggarakan di The Grand Santhi Hotel Denpasar, Selasa (8/6/2021).

Kegiatan ini turut diikuti kurang lebih sebanyak 70 peserta yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa, organisasi daerah, organisasi pelajar serta organisasi keagamaan dari seluruh wilayah Indonesia. Tentunya kegiatan sinergi  Korwil V GMKI, Komda III PP PMKRI, IMM Cabang Badung, dan Elemen Mahasiswa Bali ini berlangsung tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bacaan Lainnya

Adapun dialog kebangsaan dipandu Efatha Felimona ini menghadirkan 3 narasumber yang terdiri dari Gubernur Bali yang diwakili Kepala Kesbangpol Provinsi Bali Bapak I Gusti Ngurah Agung Sudarsana SH MH Pangdam IX/Udayana, diwakili Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana Brigjen TNI  Pribadi Jatmiko, Kapolda Bali diwakili Kabidkum Polda Bali, Kombes Pol I Gusti Ngurah Rai Mahaputra SIK dan Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Dr dr I Ketut Suyasa SpB SpOT(K).

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Ketut Suyasa mengapresiasi kegiatan yang digelar Forum Mahasiswa Bali ini. Menurutnya, kegiatan dialog kebangsaan ini sangat bermanfaat sebagai tali silaturahmi dalam menjaga dan merawat persatuan kesatuan Republik Indonesia saat ini.

“Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa yang mengganggas kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Sehingga dapat bersama-sama kita bergerak didalam situasi seperti ini tetap menjaga silaturahmi merawat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Prof Suyasa.

Korwil V GMKI, Alyuprayitno Umbu Makaborang mengatakan bahwa dialog kebangsaan ini bertujuan untuk menjaga persatuan dan menumbuhkan rasa nasionalisme dari Bali untuk Indonesia. Adapun narasumber-narasumber yang dihadirkan dalam dialog memberikan motivasi dan bagaimana peran serta generasi muda ataupun mahasiswa dalam menghadapi situasi pandemi saat ini.

Senada dengan Korwil V GMKI, Komda III PP PMKRI, Robertus Dicky Armando mengungkapkan dengan digelarnya dialog kebangsaan ini, pihaknya berharap adanya suatu terobosan nyata dari Bali terkait dengan semangat patriotisme dan nasionalisme. Utamanya bagi mahasiswa untuk tetap berinovasi selama masa pandemi  dengan menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

“Salah satunya bisa dengan memutar lagu Indonesia raya atau lagu kebangsaan lainnya disetiap lokasi yang dianggap strategis,” terangnya.

Sedangkan, Ketua IMM cabang Badung, Irfani Maulana Syah Rozat menyatakan, melalui dialog kebangsaan diharapkan generasi muda dapat lebih memahami keberagaman suku adat maupun budaya yang ada di Indonesia. Pihaknya juga menambahkan bahwa banyaknya ruang dialog kebangsaan sudah seharusnya dibarengi dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Sehingga dengan begitu rasa mencintai bangsanya sendiri semakin kuat. Selain itu, Bali bisa menjadi pionir rumah kebangsaan yang didalamnya  syarat akan rasa toleransi, saling menghargai satu sama lainnya. Terutama dalam membangun kehidupan yang harmonis dan sejahtera,” jelasnya.

Sementara Koordinator Elemen Mahasiswa, Bali Endang Hastuty Bunga menuturkan, dengan dialog kebangsaan ini mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus dan bermasyarakat. Hal ini lantaran Pancasila sebagai ideologi negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional.

“Mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI yang merdeka, berdaulat dan bersatu. Sehingga dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai,” tandasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.