Calon Kuat Kabareskrim Jadi 4 Orang, Harus Dekat dengan Ulama

Kantor Bareskrim Polri

JAKARTA – patrolipost.com – Jika sebelumnya hanya dua nama digadang-gadangkan sebagai calon Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, kini bertambah jadi 4 nama berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen). Ke-empatnya yakni: Irjen Sulistyo Sigit Prabowo, Irjen Gatot Edi, Irjen Sormin dan Irjen Agus Andrianto.

Posisi Kabareskrim menjadi perbincangan hangat setelah ditinggalkan Komjen Idham Aziz yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang dilantik menjadi Mendagri. Dua nama yang menguat sebelumnya adalah Irjen Pol Sulistyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat Kadiv Propam Polri, dan Irjen Gatot Edi yang saat ini Kapolda Metro Jaya.

Dua nama terakhir yakni Deputi Operasi Polri Irjen Martuani Sormin, dan Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto dimunculkan Indonesia Police Watch (IPW) ke media, Rabu (6/11/2019) di Jakarta.

“Ada empat nama yang menjadi calon kuat Kabareskrim. Mereka adalah Kadiv Propam Irjen Sigit, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Edi, Deputi Operasi Polri Irjen Martuani Sormin, dan Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane.

Neta memaparkan, keempat jenderal itu merupakan figur-figur yang memiliki prestasi masing-masing di tempat tugasnya. Namun, IPW tetap tak ingin mendahului keputusan prerogatif dari Kapolri mengenai penunjukan tersebut.

Namun dalam memilih Kabareskrim yang baru, IPW berharap, Kapolri melihat beberapa aspek. Setidaknya, ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih Kabareskrim yang baru. Pertama, aspek senioritas. Kedua, mencermati dinamika internal.

“Ketiga, figur calon mempunyai pengalaman yang mumpuni di bidang reserse. Keempat, faktor kedekatan dengan ulama,” ujar Neta.

Menurut Neta, faktor kedekatan dengan ulama menjadi penting. Sebab, ulama masih dipandang sebagai panutan oleh masyarakat di negeri ini. Situasi ini tentunya bisa bersinergi dalam menjaga stabilitas Kamtibmas.

Sementara itu Deputi Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Ferry Kusuma berharap figur Kabareskrim yang terpilih agar bisa bersinergi dengan semua pihak.

“Kabareskrim harus orang yang tepat, dan bisa komunikasi yang baik dengan multi stakeholder di pemerintahan maupun di kalangan masyarakat. Termasuk dengan tokoh-tokoh agama,” kata Ferry, Rabu (6/11/2019).

Namun sampai saat ini, sambung Ferry, Kapolri Jenderal Idham Azis belum melakukan pemilihan Kabareskrim, ia masih sibuk untuk menemui sejumlah tokoh-tokoh dan petinggi institusi.

“Sejauh ini belum ada kapolri minta masukan dari masyarakat sipil. Kami ingin agenda reformasi kepolisian. Kami harap, kabareskrim orang yang baik dan memperhatikan semua aspek sosial terutama soal toleransi beragama,” sambungnya.

Ia juga berpesan, agar Kabareskrim kelak bisa menghilangkan stigma negatif terhadap institusi Kepolisian terutama soal dugaan kriminalisasi masyarakat pasca Pileg dan Pilpres.

“Polri punya persoalan dengan sebagian kelompok Islam, ada stigma kriminalisasi ulama, dan ada soal pilkada, pilpres, isu agama yang menonjol. Saya berharap Kabareskrim yang baru mampu menghapus stigma ini,” tegasnya. (807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.