8.000-an Warga Isoman Covid-19 di Bali Dijemput untuk Jalani Isoter

Kapolda Bali dan Pangdam IX/Udayana melalui media mengajak masyarakat Isoman untuk melakukan Isoter. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Saat ini sedikitnya 8.000-an warga terpapar Covid-19 di Bali menjalani isolasi mandiri (Isoman). Mengikuti anjuran pemerintah melalui Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, waga yang Isoman harus mengikuti isolasi terpusat (Isoter) untuk meminimalisasi penularan.

Terkait hal itu Apel Gelar Pasukan penjemputan masyarakat yang Isolasi Mandiri (Isoman) agar melaksanakan Isolasi Terpusat (Isoter) digelar di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu (14/7/2021). Apel ini diikuti oleh puluhan personel gabungan, terdiri dari Babhinkamtibmas, Babinsa dan Satgas Covid-19 Provinsi Bali.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 33 kendaraan, seperti truk, bus dan ambulance juga disiagakan di belakang peserta apel. Kapolda Bali, Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra SH MSi dan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak turut hadir memantau pelaksanaan apel tersebut.

Pangdam IX/Udayana didampingi Kapolda Bali mengatakan, penjemputan ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang ditekankan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Invetasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Dijelaskannya bahwa saat ini ada sekitar 8.000 orang masyarakat Bali yang masih menjalani isolasi mandiri. Saat penjemputan, pasien akan diberikan edukasi tentang pentingnya isolasi terpusat dalam mencegah penularan Covid-19.

“Yang kita lakukan adalah tracing sebaik-baiknya dan isolasi terpusat. Kita tahu sendiri, masalah Covid-19 ini berpacu setiap detik. Kita tidak mau membuat rencana panjang-panjang, hari ini juga dengan instansi terkait melaksanakan penjemputan,” terang Pangdam IX/Udayana.

Hal senada disampaikan Kapolda Bali. Jenderal bintang dua di pundak ini menyampaikan, tidak semua pasien Covid-19 diarahkan ke Isoter. Bagi pasien dengan kondisi rumah dan lingkungan memadai, tidak dipindah ke isolasi terpusat.

Terkait ketersediaan Isoter, Pemprov Bali telah menyediakan 3.000 kamar untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 di Bali. “Di Isoter itu disediakan obat, diberi makan dan istirahat. Kalau di rumah belum tentu dapat obat,” terangnya.

Kapolda mengajak semua pihak dapat berkontribusi dengan mendukung program Isoter ini. Program ini menurutnya sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi Bali yang hidup dari pariwisata. Menurutnya, bila kasus di Bali naik, maka turis akan enggan datang ke Bali.

“Jaga diri, jaga orang yang kita cintai, jaga Bali dengan melakukan Isoter. Kita mengajak masyarakat yang positif Covid-19 untuk melaksanakan Isoter,” tutup Kapolda. (hms/007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.