Berlibur ke Bali Tanpa Bekal dan Identitas, 4 Anak Punk Dipulangkan Dinsos Buleleng

Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng memulangkan 4 anak punk ke daerah asal setelah diketahui mereka tidak mengantongi identitas dan mengganggu ketertiban selama di Buleleng. (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng memulangkan 4 orang anak punk ke daerah asal setelah diketahui mereka tidak mengantongi identitas diri. Tak hanya itu, mereka juga dianggap mengganggu ketertiban umum di wilayah Buleleng.

Empat anak punk itu yakni Moch Suganda Pratama (19) asal Bogen, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur. Kemudian, Reza Ferdian (17) Kelurahan Celep, Sidoarjo, Jawa Timur, M Baem Messi Pradana (14) asal Desa Damarsi, Sidoarjo, Jawa Timur dan  Zovia Azandra (13) asal Bloro Kidul, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya 4 anak punk itu diamankan oleh anggota Polsek Kota Singaraja di Jalan Dewi Sartika Singaraja. Saat diperiksa, keempat orang anak punk ini tanpa membawa identitas diri dan juga tidak membawa surat keterangan hasil rapid test. Menariknya, mereka lolos masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk tanpa melalui pemeriksaan. Caranya, dengan menumpang truk dan duduk di bak belakang. Dengan cara itu mereka berhasil lolos mengelabui petugas.

“Kami berangkat Jumat sore menumpang truk kosong dan duduk di belakang. Tiba di pelabuhan malam hari sehingga keberadaan kami tidak diketahui petugas. Saya sudah 3 kali ke Bali tanpa bekal. Jika lapar kami ngamen untuk beli makan,” kata salah satu diantaranya.

Kepala Dinsos Buleleng Putu Kariaman Putra membenarkan pihaknya telah memulangkan 4 anak punk kembali ke daerah asalnya. ”Setelah kami identifikasi rata-rata orangnya masih di bawah umur dengan penampilan layaknya seperti anak punk. Salah satunya perempuan dan masih dibawah umur,” terang Kariaman Putra, Senin (26/4/2021).

Mereka datang ke Buleleng mengaku hanya untuk berlibur dan selanjutnya menuju Objek Wisata Pantai Pandawa di Desa Ungasan, Kabupaten Badung. Menurut Kariaman, saat berangkat dari daerah asalnya mereka tidak membawa bekal sama sekali.

Kariaman menyebut, 4 anak punk itu melakoni kegiatan mengamen di jalan untuk menyambung hidup selama dalam perjalanan. Keempat anak punk ini dikembalikan ke tempatnya masing-masing. Sebab, meski tujuannya berlibur, pihaknya khawatir akan mengganggu ketertiban umum.

”Agar tidak mengganggu kami  kembalikan melalui Pelabuhan Gilimanuk untuk pulang ke daerah asalnya,” ucap Kariaman Putra. (650)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.